Meitry Wilda, Guru Honorer yang Nyambi Ojek Online

INILAH, Cibinong - Banyak guru honorer berharap pemerintah mengeluarkan kebijakan yang memihak nasib mereka. Meitry Wilda salah satunya.

Meitry Wilda, Guru Honorer yang Nyambi Ojek Online
Meitry Wilda
INILAH, Cibinong - Banyak guru honorer berharap pemerintah mengeluarkan kebijakan yang memihak nasib mereka. Meitry Wilda salah satunya.
 
Sudah sangat lama, para honorer berharap status mereka naik menjadi lebih baik. Minimal, jadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) jika tidak memungkinkan secara administrasi menjadi seorang guru Pegawai Negeri Sipil (PNS).
 
Meitry Wilda, salah seorang guru honorer yang bertugas di Sekolah Dasar Negeri Kedung Waringin 05, Bojong Gede, Kabupaten Bogor, ibarat mewakili asa jutaan rekan-rekannya di seluruh Indonesia. 
 
Setelah mengabdi selama kurang lebih 10 tahun, Wilda berharap pemerintah memenuhi janjinya yang akan memperbaiki nasib para guru honorer seperti yang sempat dilontarkan empat tahun silam.
 
Wilda yang juga memiliki profesi sampingan sebagai pengemudi ojek online, itu menceritakan betapa banyak yang berharap agar pemerintah benar-benar menunaikan janjinya.
 
 Sebab secara pribadi dia pun sudah tidak lagi memenuhi syarat administrasi untuk mendaftarkan diri sebagai guru PNS.
 
"Umur saya kan sudah 38 tahun, sedangkan batas persyaratan mendaftar PNS 35 tahun. Mana sudah empat tahun kan enggak ada lagi perekrutan PNS. Ya, saya sih berharap pemerintah memenuhi janjinya," kata Wilda di sela-sela tugasnya sebagai ojek online saat mengantar Inilah Koran ke Stasiun Bojong Gede akhir pekan lalu.
 
Beberapa waktu yang lalu ribuan guru honorer hampir dari seluruh Indonesia melakukan unjuk rasa di Ibukota Jakarta.  Mereka juga berharap dapat bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo agar Sang Kepala Negara memahami apa yang mereka alami selama ini.
 
Namun, kata Wilda, para guru honorer tersebut merasakan kecewa yang sangat mendalam. Keinginan mereka untuk mencurahkan isi hatinya sebagai guru honorer, tentang pahit dan getirnya tugas mereka di sekolah selama ini, rupanya belum menemui titik terang. 
 
Pemerintah akhirnya memberikan jalan keluar yang terbaik bagi para guru honorer seperti Wilda yang telah mengabdi selama bertahun-tahun yakni dengan memprioritaskan mereka dalam proses rekrutmen calon P3K. 
 
Bagi Wilda dan kawan-kawannya yang lain, keputusan tersebut sedikit melegakan karena peraturan yang mengatur status mereka kini menjadi lebih jelas dibandingkan dengan status saat ini. 
 
"Ya, asalkan beneran aja, pak. Jangan enggak jadi lagi. Direalisasikan gitu janjinya. Enggak masalah siapapun presidennya yang penting jangan enggak jadi lagi," pungkas Wilda. 


Editor : inilahkoran