Mengaspal Lagi, Angkot Modern Didemo Lagi

Angkutan Kota (Angkot) modern yang sempat diberhentikan sementara oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, hari ini Senin (12/11) telah kembali beroperasi di Trans Pakuan Koridor (TPK) 4 jurusan Ci

Mengaspal Lagi, Angkot Modern Didemo Lagi
INILAH, Bogor - Angkutan Kota (Angkot) modern yang sempat diberhentikan sementara oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, hari ini Senin (12/11) telah kembali beroperasi di Trans Pakuan Koridor (TPK) 4 jurusan Ciparigi-Ciawi. 
 
Kembali mengaspalnya angkot berwarna putih ini menimbulkan protes dari sopir angkot biasa yang menggeruduk kantor Dishub Kota Bogor.
 
Massa yang menggeruduk kantor Dishub Kota Bogor diketahui para sopir angkot 01 jurusan Ciawi-Baranangsiang dan angkot 09 jurusan Sukasari-Warung Jambu. Para sopir tidak menerima dengan kembali mengaspalnya angkot modern tersebut.
 
Dari informasi yang dihimpun, sebelum para sopir menggeruduk  kantor Dishub, angkot modern di wilayah Ciawi hendak dirusak oleh para sopir angkot. 
 
Tetapi, dikarenakan ada pengamanan dari Dishub, kepolisian dan TNI, aksi tersebut akhirnya tidak terjadi dan para sopir diarahkan untuk melakukan mediasi di kantor Dishub Kota Bogor.
 
"Sebelum ada audiensi disposisi antara kami dengan dewan DPRD, kami ingin Angkot Modern jangan dulu mengaspal. Tetapi ditahan dahulu," ungkap salah satu sopir angkot 01 bernama Dudung dengan nada kesal.
 
Dudung juga mengatakan, aspirasi para sopir masih tetap sama seperti sebelumnya yakni memperjuangkan nasib para sopir. Menurutnya, dengan kehadiran Angkot Modern para sopir merasa sangat dirugikan. 
 
Dirinya bersama para sopir lain juga sudah melayangkan surat secara resmi ke DPRD. 
 
"Namun, sampai saat ini belum ada jawabannya. Kata dewan nanti akan ada disposisi untuk kami. Jadi masih nunggu kapan waktunya," terangnya.
 
Dudung menambahkan, adanya aspirasi seperti ini bukan berarti para sopir menghambat pembangunan atau penataan transportasi oleh pemerintah.
 
Tetapi sebaliknya para sopir justru sangat setuju jika ada penataan angkot untuk menjadi lebih baik ke depannya. Namun pemerintah juga harus mengerti keadaan sopir, selain itu Dishub menginformasikan konversi 3:1 yakni dari angkot ke bus.
 
"Tapi, sekarang kenapa konversinya 3:2 dari angkot ke angkot lagi dengan kapasitas yang sama. Jadi karena mediasi tadi jawabannya mengambang, kami serahkan keputusan kepada masing-masing sopir. Artinya, jika Angkot Modern tetap berjalan dan di lapangan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, itu bukan tanggung jawab kami, karena kami sudah serahkan pada masing-masing sopir maupun pemilik angkot,"  bebernya.
 
Sementara itu, Kasi angkutan dalam trayek pada Dishub Kota Bogor, Ari Priyono menegaskan, berdasarkan hasil rapat dan keputusan pimpinan, Angkot Modern harus tetap berjalan.
 
"Hasilnya tadi ya jalan bareng. Artinya Angkot Modern berjalan, angkot konvensional juga berjalan," ungkapnya.
 
Terkait dengan antisipasi di lapangan, Ari mengaku nanti akan dibahas terlebih dahulu dengan pimpinan Dishub Kota Bogor. 
 
"Nanti dirapatkan dulu dengan pimpinan bagaimana keputusannya. Kami hanya menjalankan saja apa yang diputuskan pimpinan," pungkasnya.
 


Editor : inilahkoran