Musisi Ini Terpanggil Lestarikan Blantek yang Hampir Punah

Tidak banyak musisi muda mau melestarikan musik tradisional apalagi yang hampir punah seperti blantek (cikal bakal musik gambang kromong). Maklum, kesenian tradisional memang 'sepi order'.

Musisi Ini Terpanggil Lestarikan Blantek yang Hampir Punah
Aminullah terpanggil untuk turut melestarikan kesenian blantek. (Reza Zurifwan)

INILAH, Parung- Tidak banyak musisi muda mau melestarikan musik tradisional apalagi yang hampir punah seperti blantek (cikal bakal musik gambang kromong). Maklum, kesenian tradisional memang 'sepi order'.

Apa yang dilakukan Aminullah (29 tahun) patut mendapat acungan jempol. Dia mengaku sudah tiga tahun bergabung di kesenian blantek dengan memainkan alat musik gesek yaitu tehiyan. 

Aminah yang juga merupakan seorang bassis di band bergenre reggae, ini mendapatkan panggilan hati untuk melestarikan kesenian ini walaupun minim materi dalam berkesenian ini.

"Walaupun di blantek itu minim banget dapet duit atau ditonton wanita-wanita cantik seperti di musik reggae, namun saya mendapatkan panggilan hati untuk melestarikan kesenian blantek," ucap Aminullah kepada wartawan, Minggu (16/6).

Ia menambahkan pasca kematian almarhum ayahnya Hamba beberapa tahun lalu, dirinya pun langsung terjun berkesenian blantek beegabung dengan Engkong Atib Cs.

"Almarhum ayah saya dulunya juga main tehiyan di grup kesenian blantek ini, kebetulan saya dengan Engkong Atib itu punya pertalian saudara karena dia adik dari almarhum. Saat ini saya satu-satunya anak muda yang bermain musik blantek ini karena yang lain usianya diatas 50 tahun," terangnya.

Pria yang hanya lulusan Sekolah Dasar (SD) ini menjelaskan walaupun sulit, ia berharap kedepan dengan 'modifikasi'  atau berkolaborasi dengan grup band modern maka kesenian blantek ini bisa berjaya seperti di era kejayaannya yaitu dibawah tahun 1980.

Halaman :


Editor : Bsafaat