Penduduk Miskin di Jabar Turun 7,25 Persen

Pada September lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar merilis jumlah penduduk miskin di Jabar mengalami penurunan. Dibandingkan survei pada Maret, angka penuruannya sekitar 76,4 ribu jiwa.

Penduduk Miskin di Jabar Turun 7,25 Persen
INILAH, Bandung - Pada September lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar merilis jumlah penduduk miskin di Jabar mengalami penurunan. Dibandingkan survei pada Maret, angka penuruannya sekitar 76,4 ribu jiwa.
 
 “Hingga September kemarin, terjadi penurunan jumlah penduduk miskin dari 3.615,79 ribu jiwa menjadi 3.539,40 ribu jiwa atau 7,25%,” kata Kepala BPS Jabar Dody Herlando, Selasa (15/1).
 
Menurutnya, dibandingkan dengan September tahun sebelumnya jumlah penduduk miskin di Jabar mengalami penurunan signifikan sekitar 235,01 ribu jiwa.
 
Berdasarkan daerah tempat tinggal periode Maret -September 2018, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebesar 8,45 ribu jiwa. Sedangkan, penduduk miskin di perdesaan turun sebesar 84,84 ribu jiwa.
 
“Namun, secara relatif persentase kemiskinan baik di perkotaan dan perdesaan mengalami penurunan. Perkotaan turun dari 6,47 menjadi 6,33%. Sementara, perdesaan dari 10,25 menjadi 10,07%,” ucapnya. 
 
Di lain sisi, garis kemiskinan (GK) pada periode Maret-September 2018 mengalami kenaikan sebesar 0,98%. Angkanya, dari Rp367.755 per kapita menjadi Rp371.376. Jika  dilihat berdasarkan tipologi daerah, GK perkotaan naik sebesar 0,97% dari Rp368.680 menjadi Rp372.260.
 
“Sedangkan, GK perdesaan mengalami kenaikan sebesar 1% dari Rp364.151 menjadi Rp367.805 per kapita per bulan,” ujarnya. 
 
Dia menambahkan, persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Namun, dimensi lain yang perlu diperhatikan yakni tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. 
 
“Selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk, kebijakan kemiskinan juga sekaligus harus bisa mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan,” imbuhnya.
 


Editor : inilahkoran