PLN UP 3 Majalaya  Keluhkan Sulitnya Perizinan  Penambahan SPKLU di Fasum

PLN UP 3 Majalaya mengaku kesulitan mendapatkan izin penambakan SPKLU di fasilitas umum yang ada di Kabupaten Bandung

PLN UP 3 Majalaya  Keluhkan Sulitnya Perizinan  Penambahan SPKLU di Fasum
Manager PLN UP 3 Majalaya Saleh Abbas

INILAHKORAN,Soreang- Sejak dipasang sekitar empat bulan lalu,  tujuh Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) oleh PLN UP 3 Majalaya di wilayah Kabupaten Bandung, mendapatkan respon positif dari pengguna kendaraan listrik

Tujuh SPKLU tersebut, hingga saat ini aktif digunakan oleh para pengguna kendaraan listrik.

"Alhamdulilah tujuh SPKLU yang kami pasang itu penggunanya banyak juga. Meskipun memang tidak sebanyak yang kami harapkan, tapi yang pasti semua terpakai dan itu titik-titiknya bisa dilihat pada aplikasi PLN mobile," kata Manager PLN UP 3 Majalaya, Saleh Abbas usai menggelar apel pasukan memperingati hari K3 di Kantor PLN UP 3 Majalaya di Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, Kamis 2 Februari 2023.

Baca Juga : Mulai Menurun, Pemkot Bandung Percepat Vaksinasi Booster Kedua

Sebenarnya, kata Abbas, pihaknya ingin terus memperbanyak jumlah SPKLU. Tujuannya, untuk mempermudah masyarakat pengguna kendaraan listrik di Kabupaten Bandung. Namun sayangnya, untuk pemasangan SPKLU di fasilitas umum, terkendala perizinan yang sulit untuk didapatkan. Alternatif lain yang bisa dilakukan, adalah bekerjasama dengan pihak swasta seperti di rumah makan dan SPBU.

"Izinnya sulit didapatkan kalau ingin pasang di fasilitas umum itu. Jenjang izinnya lumayan sulit juga,"'ujarnya.

Namun demikian, Abbas merasa optimistis jika penggunaan kendaraan listrik di Indonesia akan semakin banyak. Apalagi saat ini Presiden Jokowi pun terus mendorong agar semua instansi pemerintahan menggunakan kendaraan listrik.

Baca Juga : Kisah Menarik Dibalik Sejarah SKHB, Sekolah Kreatif Bahasa Inggris dalam Berinteraksi 

"Mungkn nanti kalau pemerintah mengeluarkan regulasi untuk mendukung pengembangan mobil listrik ini akan lebih berkembang. Kendala sekarang menurut saya harganya masih sangat mahal itu saja sih," ujarnya.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti