Sri Mulyani Curhat, Anggaran April Berdarah-darah

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bilang, realisasi defisit anggaran pada akhir April 2019 sebesar 0,63% terhadap produk domestik bruto (PDB). Lebih tinggi dari periode sama 2018.

Sri Mulyani Curhat, Anggaran April Berdarah-darah
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Antara Foto)

INILAH, Jakarta- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bilang, realisasi defisit anggaran pada akhir April 2019 sebesar 0,63% terhadap produk domestik bruto (PDB). Lebih tinggi dari periode sama 2018.

"Tekanan dari sisi pendapatan dan belanja yang tinggi menghasilkan defisit yang lebih tinggi dari tahun lalu," kata Sri Mulyani dalam jumpa pers perkembangan APBN di Jakarta, Kamis.

Sri Mulyani menjelaskan realisasi defisit anggaran 0,63 persen terhadap PDB atau sebesar Rp101 triliun, lebih tinggi dari posisi April 2018 sebesar 0,37 persen dari PDB atau Rp54,9 triliun.

Ia mengatakan salah satu penyebab tingginya defisit anggaran adalah pendapatan negara yang tercatat sebesar Rp530,7 triliun atau hanya tumbuh 0,5% dari realisasi tahun lalu.

Dari pendapatan itu, realisasi penerimaan pajak hanya menyumbang Rp387 triliun atau tumbuh 1% ketimbang periode sama di 2018. "Penerimaan pajak hanya tumbuh satu persen, padahal pada periode sama 2018, penerimaan pajak bisa tumbuh 10,8 persen," kata Sri Mulyani.

Menurut dia, salah satu alasan penerimaan pajak tidak tumbuh optimal adalah karena kebijakan percepatan restitusi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diberikan kepada masyarakat dan dunia usaha. "Kita memberikan pelayanan kepada masyarakat dan dunia usaha yang punya reputasi baik, tapi akibatnya penerimaan PPN ada negatif growth," katanya.

Di sisi lain, Sri Mulyani mengatakan, realisasi belanja negara sudah mencapai Rp631,8 triliun atau tumbuh 8,4% ketimbang akhir April 2018.

Halaman :


Editor : Bsafaat