Tak Ada Lagi Rasa Senang di Sukasenang

Satu rumah ambruk dan 40 rumah lainnya tergenang akibat banjir yang melanda Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Kamis (11/4) malam, akibat luapan Sungai Ciojar.

Tak Ada Lagi Rasa Senang di Sukasenang
INILAH, Garut – Satu rumah ambruk dan 40 rumah lainnya tergenang akibat banjir yang melanda Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Kamis (11/4) malam, akibat luapan Sungai Ciojar.
 
"Ada 41 rumah warga terendam, (termasuk) satu rumah warga ambruk yang di pinggir Sungai Ciojar," kata Kepala Desa Sukasenang Iwan Ridwan di Garut, Jumat.
 
Hujan deras yang mengguyur wilayah Garut membuat air Sungai Ciojar meluap dan menggenangi permukiman penduduk di sekitar sungai, dan sempat menghambat  lalu lintas kendaraan di jalan utama Garut-Banyuresmi.
 
Rumah keluarga Mugni, menurut Iwan, ambruk kena terjangan air deras dari sungai. "Warga yang rumahnya ambruk mengungsi ke rumah anaknya," katanya.
 
Menurut data pemerintah Desa Sukasenang warga yang rumahnya kebanjiran umumnya mengungsi ke rumah warga yang tidak terdampak banjir sampai air surut menjelang tengah malam.
 
Ia menuturkan sebelumnya luapan air sungai biasanya hanya menggenangi badan jalan, tidak sampai membuat permukiman warga tergenang.
 
"Sekarang banjirnya parah, sampai dinding rumah yang ada di pinggir sungai jebol," katanya.
 
Iwan menambahkan saat ini warga yang rumahnya terdampak banjir bandang sedang membersihkan rumah dan lingkungan sekitar yang kotor akibat banjir.
 
"Mudah-mudahan tidak terjadi banjir lagi," katanya.
 
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Dadi Djakaria mengatakan personelnya sudah turun ke lokasi banjir untuk membantu warga terdampak.
 
BPBD Garut akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut untuk memperbaiki saluran supaya air tidak lagi meluap ke jalan dan pemukiman warga saat hujan turun.
 


Editor : inilahkoran