Tingkatkan Minat Baca, Garut Dapat Satu Kolecer

 

Kolecer diperkenalkan kepada publik pada 15 Desember 2018 di Kota Bogor. Di Garut, Kolecer hadir dengan warna oranye lengkap dengan sejumlah literatur baca.

 

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Garut Lisnawati menegaskan, Kolecer tersebut milik umum sehingga warga dapat memanfaatkannya. Masyarakat pun dapat menyumbangkan buku-buku laik baca untuk disimpan di Kolecer. 

 

"Semoga dapat dimanfaatkan maksimal oleh masyarakat sehingga budaya membaca terus meningkat. Kolecer ini milik umum. Siapapun boleh memanfaatkan tanpa terkecuali. Mari kita jaga bersama", ujar Lisnawati didampingi Kepala Bidang Layanan Pengembangan Perpustakaan Ida Rahayu kepada wartawan, Minggu (10/2/2019).

 

Menurut Lisnawati, hingga saat ini Kabupaten Garut baru mendapatkan satu unit kolecer dari Pemprov Jabar. 

 

"Bentuk kotak literasi ini sama se-Jawa Barat. Hanya warnanya yang berbeda. Yang diberi kotak literasi ini hanya Dispusip kabupaten/kota se-Jawa Barat," katanya.

 

Ida menambahkan, minat baca masyarakat Garut terbilang cukup baik. Hal itu terindikasi dari antusiasme masyarakat bersinergi dan bekunjung ke perpustakaan. Termasuk setiap Minggu pagi pada acara Car Free Day.

 

Jumlah anggota perpustakaan di Grut pun cukup banyak. Pada 2018, jumlahnya mencapai 102.365 orang. Jumlah pengunjung perpustakaan pada tahun lalu mencapai 34.197 atau rata-rata per hari sebanyak 142 pengunjung.

 

Dalam usaha mendorong peningkatan minat baca masyarakat, kata Ida, Dispusip Garut secara berkala menyiagakan Mobil Unit Perpustakaan Keliling (MUPK) dengan melibatkan mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Puber (Pustaka Berjalan) di Jalan Dewi Sartika. MUPK membuka layanan perpustakaan ke desa/kelurahan.

 

Saat ini, hampir 200  perpustakaan desa/kelurahan di Kabupaten Garut telah memunyai koleksi yang dapat dimanfaatkan sebagai perpustakaan.