Wall Street Beragam, Nasdaq Ditutup di Rekor Tertinggi Baru
Indeks saham di Wall Street beragam pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), dengan indeks Nasdaq ditutup mencapai level tertinggi baru meski pasar secara luas sedikit lebih rendah.
INILAH, New York - Indeks saham di Wall Street beragam pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), dengan indeks Nasdaq ditutup mencapai level tertinggi baru meski pasar secara luas sedikit lebih rendah.
Investor beralih dari saham-saham teknologi berkapitalisasi besar ke sektor lain yang dipandang mendapat manfaat dari stimulus 1,9 triliun dolar AS yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Indeks Dow Jones Industrial Average tergerus 9,93 poin atau 0,03 persen menjadi ditutup di 31.375,83 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 4,36 poin atau 0,11 persen, menjadi berakhir di 3.911,23 poin. Sedangkan Indeks Komposit Nasdaq terangkat 20,06 poin atau 0,14 persen, menjadi menetap di 14.007,70 poin.
Baca Juga : KBI: 2021, Perdagangan Berjangka Komoditi Bakal Tumbuh Siginifikan
Enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan real estat menguat 0,47 persen, memimpin kenaikan. Sementara itu, sektor energi tergelincir 1,52 persen, merupakan kelompok saham dengan kinerja terburuk.
Nasdaq yang padat teknologi mencapai level tertinggi sepanjang masa untuk sesi kelima berturut-turut karena kenaikan awal di Apple Inc, Amazon.com Inc dan induk perusahaan Google-Alphabet Inc, yang kemudian berbalik lebih rendah di tengah pergeseran alokasi portofolio.
Indeks NYSE FANG+TM, yang mencakup Facebook Inc, Netflix Inc, dan Tesla Inc, naik ke posisi tertinggi sepanjang masa.
Baca Juga : RFB Cabang Bandung Bidik Seribu Nasabah Baru
Dengan jumlah kasus Covid-19 AS yang menurun dan ekspektasi paket stimulus akan disetujui di Kongres, investor kesulitan menemukan hal negatif yang signifikan, kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities di Los Angeles.
Halaman :
