5.893 Hektare Sawah di Cirebon Gagal Tanam

Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon merilis, lahan seluas 5.893 hektare sawah terdampak akibat banjir yang melanda akhir-akhir ini. Lahan itu tersebar di 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Cirebon. 

5.893 Hektare Sawah di Cirebon Gagal Tanam
Foto: Maman Suharman

INILAH, Cirebon - Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon merilis, lahan seluas 5.893 hektare sawah terdampak akibat banjir yang melanda akhir-akhir ini. Lahan itu tersebar di 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Cirebon. 

Plt Kadis Pertanian Kabupaten Cirebon Wasman mengatakan, ironisnya sawah yang terendam itu sudah ditanami padi yang sejak sepekan atau sebulan lalu.

Wasman menerangkan, akibat terendamnya ribuan hektare sawah itu dipastikan sebagian besar petani saat ini gagal tanam. Namun, pihaknya belum bisa melakukan data resmi, berapa ribu hektare yang gagal tanam itu. Alasannya, masih dalam tahap pendataan. Nanti, kata dia, penyuluh dan UPT membuat laporan resmi ke Dinas Pertanian.

Baca Juga : Kasus Suap Indramayu, KPK Panggil Lima Anggota DPRD Jabar

"Kalau perkiraan saya yang gagal itu bisa mencapai setengahnya. Tapi mudah mudahan saja prediksi saya meleset," ucap Wasman, Selasa (26/1/2021).

Namun menurutnya, wilayah yang paling parah berada di Kecamatan Kapetakan dan Suranenggala. Sebab, lebih dari 3 ribu hektare sawah di wilayah itu terendam banjir lebih dari sepekan lamanya. Untuk itu, pihaknya nanti akan mengagendakan untuk tanam ulang di wilayah tersebut.

"Kalau yang gagal tanam ya harus tanam ulang. Nanti kami akan mengajukan ke kementerian untuk bantuan benih dan pupuk cair. Namun tidak dalam waktu dekat ini," terang Wasman.

Baca Juga : Update Covid-19 Garut: Ada Tambahan 59 Kasus Baru, 4 Meninggal

Wasman menilai, terendamnya ribuan hektare sawah saat ini karena curah hujan yang cukup tinggi akibat dampak badai La Nina. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan BBWSCC dan sudah mendapat pinjaman beko amfibi untuk pengerukan. Dalam waktu dekat, pihaknya menyelesaikan laporan terkait berapa sawah yang dinyatakan gagal tanam.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani