Atasi Macet Puncak, Mulyadi Minta Pemerintah Pusat Berikan Perhatian Luar Biasa

Legislator dari daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Bogor Mulyadi menyoroti masih minimnya upaya pemerintah pusat dalam mengurai kemacetan lalu lintas di Jalan Raya Puncak.

Atasi Macet Puncak, Mulyadi Minta Pemerintah Pusat Berikan Perhatian Luar Biasa
Legislator dari daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Bogor Mulyadi menyoroti masih minimnya upaya pemerintah pusat dalam mengurai kemacetan lalu lintas di Jalan Raya Puncak./Reza Zurifwan
INILAHKORAN, Bogor-Legislator dari daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Bogor Mulyadi menyoroti masih minimnya upaya pemerintah pusat dalam mengurai kemacetan lalu lintas di Jalan Raya Puncak.
Kawasan Puncak, ungkap Mulyadi masih merupakan destinasi favorit bagi masyarakat Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek), diluar fungsi teknis sebagai jalur lintasan bagi masyarakat yang ingin pergi ke Kota Bandung atau sebaliknya.
Harusnya, kemacetan lalu lintas tidak berlangsung terus menerus setiap akhir pekan, setiap hari libur yang berlangsung bertahun-tahun. Negara, pinta Mulyadi harus hadir terutama memberikan solusi atas permasalahan tersebut.
"Saya minta perhatian luar biasa dari pemerintah pusat untuk mengatasi permasalahan kemacetan lalu lintas di Kawasan Puncak, jangan negara tidak hadir dan menganggap tidak ada masalah di sana," pinta Mulyadi kepada wartawan, Kamis, 16 Februari 2023.
Politisi Partai Gerindra ini menuturkan bahwa banyak masyarakat terutama warga Puncak, Kabupaten Bogor yang mengeluh atas permasalahan kemacetan lalu lintas. Hingga ada komplain kalau handphonenya mati karena dianggap tidak responsif.
"Saya tidak bosan berkali-kali meningatkan agar negara memberikan solusi atas kemacetan lalu lintas di Kawasan Puncak," tuturnya.
Dalam Raker kemarin, Mulyadi juga meminta agar  Lapangan Udara Atang Sandjaja menjadi bandara komersil, seperti yang pernah diutarakan akademisi IPB University.
Apalagi, warga Bogor walaupun terbang di pagi hari tetap membutuhkan waktu berjam-jam untuk menuju Bandara Soekarno-Hatta maupun Bandara Halim, karena jam 04.00 WIB, kondisi lalu lintas di Jakarta sudah dalam keadaan macet.
"Jika memungkinkan dan demi mengurai kemacetan lalu lintas, alangkah baiknya apabila negara mengubah Lanud Atang Sandjaja (ATS) menjadi bandara komersil. Kementerian Perhubungan bisa mempelajari hasil kajian IPB University terkait usulan tersebut," tukas Mulyadi. (Reza Zurifwan)***


Editor : JakaPermana