BFF Angkat Tanaman Hias Lokal, Kukuhkan Kota Bogor Sebagai Kota Flora

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama Asosiasi Tanaman Hias Bogor Raya menggelar Bogor Flora Festival (BFF) 2022 di Mal Boxies 123, Kecamatan Bogor Timur pada Jum'at (26/8/2022) siang. Kegiatan yang digelar hingga 4 September 2022 mendatang ini bertujuan mengangkat tanaman hias lokal Kota Bogor sekaligus mengukuhkan Kota Bogor sebagai Kota Flora.

BFF Angkat Tanaman Hias Lokal, Kukuhkan Kota Bogor Sebagai Kota Flora
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim/Rizki Mauludi
INILAHKORAN, Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama Asosiasi Tanaman Hias Bogor Raya menggelar Bogor Flora Festival (BFF) 2022 di Mal Boxies 123, Kecamatan Bogor Timur pada Jum'at (26/8/2022) siang.
Kegiatan yang digelar hingga 4 September 2022 mendatang ini bertujuan mengangkat tanaman hias lokal Kota Bogor sekaligus mengukuhkan Kota Bogor sebagai Kota Flora.
Ada berbagai kegiatan di Bogor Flora Festival, mulai dari pameran, bursa tanaman hias, kontes tanaman hias Sansevieria (Lidah Mertua), Aglaonema, Kuping Gajah dan Aroids atau Monstera atau Philodendron dan juga pemberian penghargaan kepada dua tokoh legendaris di bidang budidaya flora.
Wakil Wali Kota Bogor memberikan penghargaan berupa sertifikat kepada Gregori Garnadi Hambali yang dikenal sebagai bapak Aglaonema Indonesia dan H. Ulih Sunardi pemilik Anthurium King of Spades terbesar di dunia sekaligus pemulia turunan Anthurium King of Spades.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan, dirinya berharap Bogor Flora Festival ini menjadi salah satu event dalam kalender tahunan Kota Bogor. Jadi, selama ini yang sudah masuk kalender itu ada HJB, FMP, Bogor Street, dan satu lagi yang harus masuk Bogor Flora Festival.
"Kami harapkan ini menjadi kalender tahunan Kota Bogor. Mudah-mudahan para pegiat tanaman hias baik pemla tanaman sampai dengan produsen ataupun konsumen menjadi sebuah lebaran tanaman hias. Ya, termasuk peneliti serta perguruan tinggi. Jadi, demikian Kota Bogor yang kaya akan peneliti, lembaga penelitian dan instansi terkait bisa betul-betul memanfaatkan keberadaan Kota Bogor. Kekuatan serta potensi Kota Bogor dalam florikultura ini betul-betul bisa terwujud," ungkap Dedie kepada wartawan.
Dedie memaparkan, intinya yang dirinya inginkan ada lebarannya pelaku tanaman hias. Sehingga potensi dari ekonomi, masyarakat, UMKM akan muncul. Selanjutnya potensi ekspor harus digarap.
"Ya, tentunya ekspor ini harus dengan syarat dan ketentuan. Kalau kami tidak pernah melakukan event dengan tujuan berkolaborasi, komunikasi, ada semacam diskusi tentu informasi gaakan sampai. Contoh tadi dari Kementerian Koperasi ditawarkan kalau ada individu-individu bersatu dalam koperasi ada bantuan LPDB bentuk KUR dengan suku bunga sangat rendah," jelas Dedie.
Dedie menambahkan, kegiatan seperti ini menghimpun potensi lokal. Kemudian dari potensi lokal berkolaborasi bersama-sama belajar, komunikasi juga untuk mencari peluang ekspor. Sehingga kemungkinan-kemungkinan itu dijajaki.
"Jadi, lebaran tanaman hias tidak hanya di Tomohon tetapi Bogor juga ada lebarannya. Bogor suatu saat harus. Saat ini kan baru pameran, besok lagi ada seminarnya, ada diskusinya dan pawainya kami siapkan," jelasnya.
Ketua Panitia Bogor Flora Festival. Djojohadi Haristiono Eko Putro mengatakan, hari ini diundang Menteri-Menteri terkait, sebut saja Menteri Perdagangan, Menteri Luar Negeri, Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Pertanian, Menteri BUMN dan duta besar negara Jepang, Belanda, Uni Emirat Arab (UAE), Thailand, Korea Selatan.
"Di Bogor Flora Festival ini ada 70 stand penjual tanaman hias dengan target penjualan mencapai miliaran rupiah," pungkasnya.***


Editor : JakaPermana