Indef: Dana PEN Belum Terlalu Efektif Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Institute for Development of Economic and Finance  (indef) menyebut dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digelontorkan pemerintah belum terlalu efektif.

Indef: Dana PEN Belum Terlalu Efektif Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Ilustrasi (Antara)

INILAH, Jakarta - Institute for Development of Economic and Finance  (indef) menyebut dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digelontorkan pemerintah belum terlalu efektif untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi pada kuartal dua 2021.

“Kalau di 2021 kuartal kedua saya kira memang akan positif, tapi tidak akan langsung loncat di atas 2 atau 3 persen. Saya belum mengatakan angka, tetapi range-nya antara 0 sampai 2 persen,” ujar Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad di Jakarta, Senin (29/3/2021).

Tauhid menyatakan proses pemulihan ekonomi berjalan lambat dari kuartal ke kuartal padahal seharusnya tahun 2021 menjadi momentum untuk pemulihan ekonomi.

Baca Juga : Mudik Dilarang Pemerintah, Begini Sikap PHRI

“Proses pemulihan ekonomi semakin lambat, daya ungkitnya saya pikir harusnya kalau untuk recovery harusnya sudah loncat,” jelasnya.

Lambatnya pemulihan ekonomi, lanjut Tauhid, tercermin dari situasi pada tiga bulan pertama 2021, di mana pemanfaatan dana PEN belum mampu meningkatkan belanja masyarakat.

Ia mengatakan efektifitas dan PEN bisa dilihat melalui tiga pendekatan, yakni dari sisi kesehatan, kedua bantuan sosial dan insentif untuk mendorong konsumsi masyarakat, dan pendekatan ketiga dilihat dari sisi dunia usaha.

Baca Juga : Dirut Pertamina: Stok BBM Aman, Masyarakat Jangan Panik

Tauhid berpendapat bahwa penggunaan dana PEN untuk sisi kesehatan sudah efektif yang dibuktikan dengan penurunan kasus aktif pada dua bulan terakhir. Namun, PEN dinilainya belum berpengaruh siginifkan untuk mendorong konsumsi masyarakat dan dunia usaha.

Halaman :


Editor : suroprapanca