Ini Menurut Pakar Tata Negara Mengenai Bursa Pencalonan Ketua Umum KONI Jabar 2022-2026

Guru Besar Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (Unpad), I Gede Pantja Astawa turut angkat bicara mengenai bursa pencalonan Ketua Umum KONI Jabar periode 2022-2026. 

Ini Menurut Pakar Tata Negara Mengenai Bursa Pencalonan Ketua Umum KONI Jabar 2022-2026
Guru Besar Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (Unpad), I Gede Pantja Astawa turut angkat bicara mengenai bursa pencalonan Ketua Umum KONI Jabar periode 2022-2026. 
INILAHKORAN, Bandung - Guru Besar Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (Unpad), I Gede Pantja Astawa turut angkat bicara mengenai bursa pencalonan Ketua Umum KONI Jabar periode 2022-2026. 
Pakar bidang Hukum Tata Negara, Politik, dan Hukum Administrasi Negara ini mengatakan, sesuai dengan namanya KONI adalah institusi yang menaungi, memayungi, mengelola, mengurus, dan men-direct (dalam arti mengarahkan) sejumlah cabang olah raga. Dalam hal ini, keberadaan KONI menjadi penting dan strategis dalam me-maintance dan menumbuhkembangkan cabang-cabang olah raga yang dinaunginya. 
"Jadi tidak hanya sekadar mempertahankan cabang-cabang olahraga yang sudah ada, namun bagaimana upaya untuk memajukan dan menunjukkan prestasi tidak hanya di level regional, juga di level nasional, bahkan mampu berbicara di level internasional," kata Pantja.
Karena itu, dalam konteks pemilihan Ketua KONI Jabar periode 2022-2026, Pantja menyororoti beberapa hal. Pertama, kandidat harus memiliki komitmen yang kuat terhadap dunia olahraga.
Kedua, memiliki track recordnya jelas, punya karakter, bukan oportunis, bukan karena jabatan, dan punya link yang luas serta dikenal mumpuni dan humble di kalangan komunitas cabang-cabang olah raga apapun.
"Dalam hal ini, track record kandidat menjadi hal yang penting. Dari tiga nama kandidat yang muncul ini, mana yang memiliki track record dalam pembinaan olahraga yang lebih baik dan anggota KONI Jabar pasti sudah mengetahui itu," katanya.
Hal ketiga yang harus dimiliki kandidat Ketua KONI Jabar 2022-2026 yakni mampu menjaga harmonisasi hubungan dengan institusi apapun atau manapun yang terkait. Baik dengan kepala daerah provinsi, kabupaten/kota beserta dinas yang terkait dengan olah raga, maupun dengan institusi di luar pemda, apakah ormas kepemudaan, ormas yang concern dengan olahraga, perusahaan swasta, perbankan, kadin, dan lainnya.
"Yang harus digarisbawahi dan dipahami para voters nanti di musorprov adalah membedakan antara dekat dengan pejabat pemerintah dengan mendukung program pemerintah. Kalau indikasinya dekat, itu akan terkesan didikte nantinya bukan pada komitmennya dalam pembinaan olah raga," terangnya.
Keempat yakni kandidat harus memiliki dedikasi dengan menunjukkan totalitasnya dalam dunia olahraga. Kandidat pun harus merupakan sosok atau orang yang secara ekonomi sudah mapan sehingga KONI tidak dijadikan tempat untuk mencari nafkah.
Hal lain yang harus dimiliki kandidat yakni memiliki hubungan baik dengan ketua-ketua cabang olahraga, KONI kota/kabupaten, hingga badan fungsional yang ada di bawah naungan KONI. Yang terakhir dan tidak kalah penting yakni mendapat dukungan, sekurang-kurangnya simpati publik melalui medsos.
"Dari uraian tersebut, dalam memilih Ketua KONI Jabar kedepan, intinya yang bisa dinilai dan dilihat oleh para voters adalah track recordnya. Bukan yang lain-lain apalagi mengandalkan cantolan dari pejabat-pejabat, itu sama saja dengan zaman orba dulu. Komitmennya dalam pembinaan olahraga itu harus jelas dengan melihat track record bukan kedekatan," tegasnya. 
Seperti diketahui, kepemimpinan KONI Jabar akan segera dialihkan dari Ahmad Saefudin kepada calon yang terpilih pada saat Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) KONI Jabar tahun 2022 pada 22-23 Desember nanti. 
Saat ini, sudah muncul tiga kandidat kuat untuk melanjutkan kepemimpinan Ahmad Saefudin di KONI Jabar pada empat tahun kedepan. Masing-masing adalah Daud Achmad yang merupakan mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Prov. Jabar dan saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Pengprov Persatuan Squash Indonesia (PSI) Jabar. Kemudian, Brigjend TNI (Purn) Arief Prayitno yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Pengprov Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (Porlasi) Jabar.
Kandidat ketiga yakni Muhammad Budiana yang saat ini menjabat sebagai Ketua Harian KONI Jabar 2018-2022 dan sebelumnya menjabat Wakil Ketua I Bidang Organisasi KONI Jabar 2014-2018. Sosok Dekan FISIP Unpas ini pun merupakan Ketua Harian Pengprov E-Sport Indonesia (ESI) Jabar serta pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengcab FORKI Kabupaten Bandung serta Wakil Ketua I KONI Kabupaten Bandung.(Muhammad Ginanjar)


Editor : Ahmad Sayuti