Kabel Ganggu Drainase, Pemkot Cimahi Panggil 3 Perusahaan BUMN

Crossover dan drainase dijejali kabel, Wakil Wali Kota Cimahi, Ngatiyana mengklaim sudah melayangkan surat pemberitahuan kepada PT. PLN Area Cimahi, PT. Telkom, dan PT. Indosat.

Kabel Ganggu Drainase, Pemkot Cimahi Panggil 3 Perusahaan BUMN
Ilustrasi
INILAH, Cimahi - Crossover dan drainase dijejali kabel, Wakil Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, mengklaim sudah melayangkan surat pemberitahuan kepada PT. PLN Area Cimahi, PT. Telkom, dan PT. Indosat.
 
Menurutnya, ketiga perusahaan  tersebut dipanggil lantaran crossoverer simpangan Cihanjuang, dan Jalan Amir Machmud, dijejali kabel milik ketiga perusahaan tersebut. Kondisi tersebut diperparah dengan adanya tanah yang menimbun drainase untuk melindungi kabel.
 
"Kita ajak duduk bersama untuk mencari jalan keluarnya seperti apa. Mereka juga tidak bisa seenaknya menanam kabel di drainase," katanya akhir pekan lalu.
 
Ia menjelaskan,  ukuran kabel yang ada di drainase ukurannya besar dan jumlahnya ada tiga, menyebabkan penyempitan ruang laju air. Kemudian itu  diperparah dengan sumbatan sampah yang menyangkut di kabel-kabel tersebut.
 
"Masalah di Cimahi itu kan ukuran drainasenya yang kecil, ditambah ada benda lain di dalamnya. Jadi air itu tidak bisa ditampung, akhirnya meluber ke jalan dan menyebabkan banjir," ujarnya.
 
Meskipun status Jalan Amir Machmud merupakan jalan nasional, namun pihaknya sebagai pemegang wewenang wilayah juga harus melakukan tindakan penanganan.  Sebab, jika menunggu tindakan dari pusat pasti lama. 
 
"Kita sebagai pemilik wewenang di daerah juga harus ada action, tidak bisa tinggal diam. Kita terus coba lakukan penanganan," ujarnya.
Sementara itu, Pengamat Perkotaan Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, masalah di Cimahi ini kan kompleks, karena drainase yang ada itu ditutup, diperkecil, belum lagi di atasnya dijadikan kios atau bangunan lain. 
 
 "Nah ini yang mesti diselesaikan dulu, jangan hanya membongkar drainase, mengganti dengan u-ditch tapi masalah awalnya belum diselesaikan," katanya.
 
Melihat kondisi Kota Cimahi saat ini, dia mengatakan jika program pengentasan banjir hingga saat ini belum terimplementasikan dengan baik. Itu lantaran tidak ada konsep jelas yang dilakukan wali kota. 
Karena pengentasan banjir harus terintegrasi, diawali dengan penataan bangunan, penataan kebersihan, baru masuk ke ranah teknis antara lain perbaikan drainase, pembuatan embung, atau cara lainnya.
 
Menurutnya, program pengentasan banjir yang dilaksanakan Pemerintah Kota Cimahi saat ini hanya program jangka pendek, atau penanganan banjir kondisional.
 
"Artinya pengentasan banjirnya hanya kondisional, kalau banjir baru melakukan pembersihan drainase. Kalau seperti itu ya sampai kapanpun banjirnya tetap terjadi dan tidak akan selesai," ujarnya.


Editor : inilahkoran