Kisah Keluarga Asal Bogor Selamat dari Terjangan Tsunami

INILAH, Bogor - Tsunami di pantai Anyer, Pandeglang, Banten pada Sabtu (22/12/2018) malam lalu menyisakan cerita bagi keluarga H.Odang.

Kisah Keluarga Asal Bogor Selamat dari Terjangan Tsunami
Boip anggota keluarga H Odang yang selamat dari terjangan tsunami di Anyer

INILAH, Bogor - Tsunami di pantai Anyer, Pandeglang, Banten pada Sabtu (22/12/2018) malam lalu menyisakan cerita bagi keluarga H.Odang.

Warga Kampung Marga Bakti RT03/01, Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, itu selamat dari terjangan ombak besar. Hanya satu orang yang menderita luka dari 15 anggota keluarga yang tengah berlibur di pantai Anyer.

Adik ipar Odang, Irvan Felani Purnama (26) mengatakan, dirinya bersama anggota keluarga lain mendadak berangkat berlibur ke pantai Anyer pada Sabtu (22/12) dini hari. Sampai Anyer pukul 08.00 WIB, kemudian bertemu dengan kenalan H.Odang yaitu Alex pengelolaan hotel Lipo Anyer.

"Setelah tiba dihotel pukul 12.00 WIB ternyata kamar belum ada yang kosong, sambil menunggu kami memasang dua tenda dipinggir pantai karena hotel berada dekat pantai. Ada 15 orang yang berangkat dengan tiga mobil, Inova, jazz dan mobil pick up carry," ungkap pria yang akrab disapa Boip di kediamannya.

Boip melanjutkan, setelah mendapat dua kamar hotel yang berlantai dua, keluarga beraktivitas jalan-jalan, belanja hingga naik perahu wisata pukul 18.00 WIB. Saat jalan-jalan Odang sempat bertanya kepada masyarakat apakah gunung Krakatau aman karena sudah tiga bulan memancarkan lava pijar. Tetapi hal itu disebut hal biasa oleh warga sekitar.

"Sesaat naik perahu saya nongkrong ditenda dekat warung bersama beberapa anggota keluarga M.Ruyat atau Ruru, Odang, Fadli (7), Wildan (4) dan Depi Herpianan. Kami ngobrol masalah gunung Krakatau, kemudian meminta Alex membeli durian dan kartu gapleh. Saat nongkrong Odang melihat gunung tertutup awan dan tidak terlihat lava," tambahnya.

Boip menuturkan, tidak lama kemudian ada ombak setinggi satu meter didepan mata sekitar pukul 21.00 WIB membuat sekitar pantai luluh lantah. Saat itu dirinya masih nongkrong diwarung bersama enam orang lainnya.

Halaman :


Editor : inilahkoran