Manusia Harus Mati Sebelum Kematiannya

ALKISAH ada seorang yang sangat kaya dan murah hati (dermawan) di Bukhara. Karena memiliki tingkatan yang tinggi dalam hirarki yang tak tampak, dia dikenal sebagai Pemimpin Dunia.

Manusia Harus Mati Sebelum Kematiannya

ALKISAH ada seorang yang sangat kaya dan murah hati (dermawan) di Bukhara. Karena memiliki tingkatan yang tinggi dalam hirarki yang tak tampak, dia dikenal sebagai Pemimpin Dunia.

Dia telah membuat suatu persyaratan mengenai pemberian dermanya. Setiap hari ia memberi emas kepada satu kategori orang-orang dalam masyarakat --seperti orang sakit, janda, dan sebagainya. Tetapi tidak satu pun diberikan kepada orang yang menuntut ('membuka mulutnya').

Tidak semua orang dapat bertahan untuk 'menutup mulut'. Suatu hari, giliran para pengacara yang mendapatkan bagian mereka untuk menerima hadiah. Salah seorang diantara mereka tidak dapat mengendalikan diri dan meminta lebih banyak.

Baca Juga : Biar Tak Kecewa, Maka Pilihlah yang Bagus Agamanya

Tidak satu pun yang diberikan kepadanya.

Bagaimanapun, ini bukan akhir dari usahanya. Hari berikutnya, saat orang-orang cacat dibantu oleh sang Dermawan, maka ia (si Pengacara) berpura-pura bahwa lengannya patah.

Tetapi sang Dermawan mengetahuinya, dan dia pun tidak mendapatkan apa-apa.

Baca Juga : Pernah Berzina Sebelum Menikah, Taubatnya Bagaimana?

Hari berikutnya, ia berpura-pura, dalam samaran lain, 'menutupi' wajahnya, sesuai dengan orang-orang dari kategori lain. Namun ia dikenali lagi dan diusir.

Halaman :


Editor : Bsafaat