Minim Lapangan Sepak Bola, Askab  Bandung Barat Temukan Turnamen Tarkam Digelar di Area Pesawahan

Minim Lapangan Sepak Bola, Askab  Bandung Barat Temukan Turnamen Tarkam Digelar di Area Pesawahan
Ketua Terpilih Askab PSSI KBB Periode 2022-2026 Aep Nurdin
INILAHKORAN, Ngamprah - Minimnya fasilitas lapangan sepak bola di Kabupaten Bandung Barat (KBB) menuai keprihatinan sejumlah pihak, terutama Asosiasi Sepak Bola Kabupaten (Askab) Bandung Barat.
Pasalnya, keberadaan lapangan sepak bola di KBB sangat jarang ditemukan. Bahkan, hanya segelintir desa yang ada di setiap kecamatan di KBB yang memiliki aset lapangan sepak bola.
Sehingga, saat ada turnamen antar kampung (Tarkam) kerap memanfaatkan atau menggunakan lahan sawah sebagai lapangan sepak bola di KBB.
Ketua Terpilih Askab PSSI KBB Periode 2022-2026, Aep Nurdin mengaku dirinya masih menemukan turnamen sepak bola digelar di area pesawahan karena tidak ada lapang.
"Itu pun hanya bisa dilakukan saat musim kemarau saja," katanya kepada wartawan.
Dengan kondisi tersebut, ia pun menargetkan perlu adanya penguatan pembinaan dan infrastruktur persepakbolaan di KBB
"Dengan begitu, ke depan ada lapang sepak bola yang representatif sebagai sarana olah raga sepak bola di setiap desa atau kecamatan," jelasnya.
Ia mengaku, beberapa waktu lalu saat melakukan reses sempat bertemu dengan klub sepak bola di Kecamatan Cihampelas, KBB.
Menurutnya, saat ini geliatnya sudah cukup baik dengan berdirinya klub-klub sepak bola yang berawal dari hobi. 
"Semangat itu harus terus dikembangkan sehingga bisa melahirkan klub sepak bola yang mandiri," ungkapnya yang juga anggota DPRD Jawa Barat Fraksi PKS ini.
Termasuk, sambung dia, juga mengadakan turnamen atau kompetisi untuk menjaring bibit muda pesepakbola yang bisa diorbitkan ke tingkat regional ataupun nasional. 
"Banyak masukan yang diterima ketika turun bertemu pegiat sepak bola, itu jadi masukan berharga untuk memajukan sepak bola di KBB," bebernya.
Ia menyebut, ada dua hal penting yang perlu dilakukan penguatan terkait dengan persepakbolaan. Yakni penguatan pembinaan klub-klub sepak bola yang berada di desa. 
Pembinaan tersebut antara lain terkait dengan penataan manajemen klub, pembinaan pemain, dan pelatihan wasit. Termasuk, penguatan infrastruktur olahraga sepak bola.
"Seperti di Kecamatan Cihampelas misalnya, hanya beberapa desa yang memiliki aset lapang sepak bola," ujarnya. 
"Selebihnya ada desa yang tidak memiliki aset lapang, sehingga itu jadi salah satu kendala ketika akan menggelar turnamen," tandasnya.*** (agus satia negara).


Editor : Ahmad Sayuti