Mobil Ambulans Dipakai Kedok Napi Sukamiskin Pelesiran ke Luar Lapas

Para napi tindak pidana korupsi (Tipikor) di Lapas Sukamiskin rupanya sering berpergian ke luar Lapas dengan menggunakan mobil ambulans. Salah satunya  Fuad Amin.

Mobil Ambulans Dipakai Kedok Napi Sukamiskin Pelesiran ke Luar Lapas
Sidang lanjutan kasus dugaan suap terhadap Kalapas Sukamiskin Wahid Husein
INILAH, Bandung- Para napi tindak pidana korupsi (Tipikor) di Lapas Sukamiskin rupanya sering berpergian ke luar Lapas dengan menggunakan mobil ambulans. Salah satunya  Fuad Amin.
 
Hal itu terungkap dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap terhadap Kalapas Sukamiskin Wahid Husein di Pengadilan Tipikor pada PN Klas 1A Khusus Bandung, Jalan RE Martadinata, Rabu (2/1).
 
Dalam sidang beragendakan mendengarkan kesaksian tersebut, JPU KPK menghadirkan tiga orang saksi, di antaranya  sopir ambulan Lapas Sukamiskin Fickie, dan istri mantan Kalapas Sukamiskin Wahid Husein, Dian Anggraeni.
 
Dalam kesaksiannya, Fickie mengaku pernah mengantarkan mantan Bupati Bangkalan tersebut untuk berobat ke Rumah Sakit Dustira. Namun, pulangnya dia tidak menjemput karena Fuad dijemput menggunakan mobil pribadi.
 
"Pulangnya sendiri sama pengawal dan mobil pribadi (alfhard) ke lapas,"  katanya saat ditanya hakim antar-jemput napi dari rumah sakit.
 
Fickie pun mengakui jika setelah mengantarkan Fuad ke rumah sakit dirinya diberi uang Rp 500 ribu oleh Fuad dengan dalih sebagai biaya perawatan ambulan.  Fickie pun menerimanya, dan melaporkan ke atasannya.
 
"‎Itu saya gunakan untuk bensin ambulan. Saya sudah laporan ke atasan saya soal uang itu, tapi kata atasan saya, simpan saja uangnya untuk beli bensin ambulans," ujarnya.
 
Fickie pun akhirnya terbiasa menerima pemberian uang dari napi yang diantarnya, sebab dari Lapas Sukamiskin tidak ada anggaran untuk pengantaran napi dan perawatan ambulan. Jadi setiap kali pemakaian ambulan dibebankan kepada para napi.
 
Jaksa KPK, Takdir Suhan sempat menanyakan soal apakah ada kerjasama Lapas Sukamiskin dengan rumah sakit pemerintah untuk merawat napi yang sakit, Ficky mengaku memang ada MoU dengan rumah sakit pemerintah.
 
"Tapi tidak pernah ‎ada napi yang dibawa ke RS Pemerintah karena napinya sudah punya pegangan dokter masing-masing,"  tandasnya.
 
Sementara itu, istri terdakwa Wahid Husein, Dian Anggraeni mengaku sempat kaget saat ada yang mengirim Mitsubishi Triton ke rumahnya di
Bojong Soang. Belakangan diketahui mobil tersebut pemberian salah seorang napi Fahmi Darmawansyah.
 
Saya sempat bingung, kaget juga kok mobil sebagus ini diberikan ke suami saya. Tapi karena waktu itu sudah malam, saya belum sempat tanyakan ke suami saya," katanya.
 
Menurutnya, selama mendampingi Wahid Husen, belum pernah ada yang memberikan mobil, apalagi sebagus itu dengan harga kisaran Rp 400 juta. Dian pun mengaku berniat meminta ke suaminya agar mobil tersebut dikembalikan.
 
 ‎"Tapi besok paginya, belum sempat saya cerita ke suami, keburu ada tim dari KPK yang menyita mobil tersebut. Jadi mobil belum dipakai,"  ujarnya.
 
Dian mengaku memiliki mobil lebih dari satu. Salah satunya, Mitsubishi Pajero yang ia cicil setelah sebelumnya menjual Toyota Innova. Kemudian sedan Chevrolet, yang ia beli setelah menjual mobil merek Karimun. 
 
Selain itu Dian pun mengaku sempat menasehati suaminya, Wahid Husein agar jangan pernah menerima pemberian orang, apalagi berkaitan dengan jabatannya. 


Editor : inilahkoran