Pemerintah Hanya Berikan Bantuan Kursi Roda pada Ilham Wiguna

Kepala Seksi Pelayanan Desa Pamekaran, Yani Rosdiani mengatakan selama ini pihak desa telah berupaya membantu Ilham. Salah satunya yakni mengupayakan bantuan kursi roda kepada Dinas Sosial Kabupate

 Pemerintah Hanya Berikan Bantuan Kursi Roda pada Ilham Wiguna

INILAH, Bandung-Kepala Seksi Pelayanan Desa Pamekaran, Yani Rosdiani mengatakan selama ini pihak desa telah berupaya membantu Ilham. Salah satunya yakni mengupayakan bantuan kursi roda kepada Dinas Sosial Kabupaten Bandung.

 

Selain itu, pihak desa juga tengah mengupayakan pembuatan akta kelahiran untuk Ilham.

"Sebenarnya kami akan mengusahakan agar Ilham bisa punya BPJS Kesehatan. Cuma sayangnya enggak bisa karena kedua orang tua dan adik adiknya sudah ikut BPJS Kesehatan dari tempat kerja pak Dedi. Yah paling upayanya Ilham bikin BPJS kesehatan mandiri, atau untuk berobat dia bisa mengakses fasilitas gratis dengan memakai SKTM," katanya.

Yani mengakui jika pihak Desa Pamekaran baru mengetahui kondisi Ilham sejak setahun terakhir ini. Hal ini terjadi karena orang tua Ilham yang seolah menutup diri dan malu dengan kondisi kesehatan Ilham. Namun sekarang, orang tua Ilham ini mulai terbuka dan mau menerima uluran tangan dari pihak desa.

"Memang baru setahun ini kami tahu kondisi Ilham. Karena awalnya kedua orang tuanya merasa malu dengan keadaan Ilham. Sekarang kami tengah berupaya membantu," ujar Yani yang juga Ketua Puskesos Desa Pamekaran.

Ilham Dwiguna Pangestu (19) anak pertama pasangan Dedi Irawan (41) dan Heni Merinda (39) warga Kampung Babakan Desa RT 03 RW 14 Desa Pamekaran Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung hanya bisa terbaring di tempat tidur setiap hari.

Sakit panas hingga kejang kejang sejak usia satu tahun menyebabkan pertumbuhan badannya terhambat dan kaku.

Heni Merinda mengatakan, anak pertamanya itu mengalami sakit panas hingga kejang saat usia satu tahun. Sejak itu kondisi kesehatan Ilham terus menurun hingga di usianya yang hampir 20 tahun, namun berat badannya hanya sekitar 19 kilogram saja. Selain itu, meski pandangan mata dan pendengarannya normal, ia tidak dapat berkomunikasi dengan baik. Jika ada yang diinginkan, Ilham menangis meminta perhatian ibunya.

"Sejak usia satu tahun mulai terlihat ada kelainnan, mulanya sakit panas dan kejang kejang dan itu terjadi terus menerus sampai usianya hampir 20 tahun ini. Sebenarnya sejak dulu juga sering dibawa ke dokter, tapi memang enggak intensif karena kami enggak ada biaya. Jadi yah selama ini cuma diobati seadanya dan juga ke pengobatan alternatif saja,"kata ibu lima orang anak ini, Selasa (8/1/2019).
 


Editor : inilahkoran