Penulisan Ejaan Otto Iskandardinata Disoal Pihak Pemangku Kepentingan

Penulisan nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Otto Iskandardinata dipertanyakan pemangku kepentingan dari nama pahlawan Nasional berjuluk Si Jalak Harupat itu. Selain salah dalam penulisan, pihak pemangku kepentingan pun merasa tak pernah dilibatkan dalam penamaan gedung rumah sakit yang baru saja diresmikan Bupati Bandung Dadang M Naser itu.

Penulisan Ejaan Otto Iskandardinata Disoal Pihak Pemangku Kepentingan
Foto: Dani R Nugraha

INILAH, Bandung - Penulisan nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Otto Iskandardinata dipertanyakan pemangku kepentingan dari nama pahlawan Nasional berjuluk Si Jalak Harupat itu. Selain salah dalam penulisan, pihak pemangku kepentingan pun merasa tak pernah dilibatkan dalam penamaan gedung rumah sakit yang baru saja diresmikan Bupati Bandung Dadang M Naser itu.

Ketua Gerakan Pilihan Sunda Andri Perkasa Kantaprawira mengatakan, usai peresmian RSUD tersebut dia dihubungi seseorang dari pihak pemangku kepentingan dari pahlawan Nasional Oto Iskandar Di Nata itu. 

Dia menyebutkan, orang yang menghubungi tersebut sebenarnya menyambut baik penamaan RSUD itu dengan nama Oto Iskandar Di Nata. Namun sayangnya, ejaan penulisan "Otto Iskandardinata" tidak tepat. Sebab, berdasarkan berbagai literatur sejarah dan pengakuan ahli waris dari pahlawan nasional itu ejaan nama yang benar yakni Oto Iskandar Di Nata".

Baca Juga : Berikan Cek Bodong, Abdul Latif Divonis 15 Bulan

"Kami tidak tahu jelas proses pemilihan nama itu seperti apa. Namun setelah peresmian, pemangku kepentingan merasa itu salah dalam penulisan namanya. Kalau ada tim seleksi dan sejarawan seharusnya tidak salah tulis ejaannya," kata Andri melalui aplikasi pesan instan, Jumat (29/1/2021).

Selain kesalahan dalam penulisan ejaan, kata Andri, selama ini pihak pemangku kepentingan sama sekali tidak dilibatkan. Padahal, meskipun nama Oto Iskandar Di Nata itu telah menjadi nama yang familiar dan seolah sudah menjadi milik publik namun tetap ada pihak pihak pemangku kepentingan atas nama tersebut.

"Seharusnya agar tidak terjadi kesalahan dan menjaga hubungan yang baik, sebelum diumumkan lakukan dulu verifikasi. Toh sebenarnya pihak pemangku kepentingan juga merasa bangga,  Oto Iskandar Di Nata dijadikan nama gedung pelayanan kesehatan rakyat, karena Oto adalah pejuang nasional yang hidupnya diabdikan untuk membela rakyat kecil termasuk membangun koperasi melawan rentenir,"ujarnya.

Baca Juga : Foto: Teras Cihampelas Terbengkalai Ditinggal Pedagang

Andri melanjutkan, pihak pemangku kepentingan berharap, Pemkab Bandung memperbaiki kesalahan penulisan nama tersebut. Termasuk jika penulisan nama tersebut sudah menjadi akta hukum sebaiknya segera diubah. (Dani R Nugraha)
 


Editor : Doni Ramdhani