Pilihlah Waktu Terbaik saat Memberi Nasihat

DARI Abu Wail yang berkata bahwa Abdullah memberi pelajaran kepada orang orang setiap hari Kamis, kemudian seseorang berkata, "Wahai Abu Abdurrahman (Ibnu Masud), aku ingin engkau memberi pelajaran kepada kami setiap hari." Dia menjawab, "Sungguh, aku tidak mau melakukan nya karena takut membuat kalian bosan. Aku ingin memperhatikan kalian saat memberi pelajaran sebagaimana Nabi shallallahualaihi wa sallam memperhatikan kami karena khawatir kami jenuh dan bosan." (HR. Bukhari, no. 70)

Pilihlah Waktu Terbaik saat Memberi Nasihat
Ilustrasi/Net

DARI Abu Wail yang berkata bahwa Abdullah memberi pelajaran kepada orang orang setiap hari Kamis, kemudian seseorang berkata, "Wahai Abu Abdurrahman (Ibnu Masud), aku ingin engkau memberi pelajaran kepada kami setiap hari." Dia menjawab, "Sungguh, aku tidak mau melakukan nya karena takut membuat kalian bosan. Aku ingin memperhatikan kalian saat memberi pelajaran sebagaimana Nabi shallallahualaihi wa sallam memperhatikan kami karena khawatir kami jenuh dan bosan." (HR. Bukhari, no. 70)

Faedah Hadits:
- Boleh mengkhususkan waktu kajian pada hari tertentu.
- Hendaklah memilih waktu terbaik dalam memberi nasihat.
- Jangan sampai membuat jamaah menjadi bosan dan jenuh lantaran nasihat.
- Futur (masa tidak semangat) adalah suatu yang wajar asalkan tidak keluar dari koridor ajaran Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

Dari Mujahid, ia berkata, aku dan Yahya bin Jadah pernah menemui salah seorang Anshar yang merupakan sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, ia berkata, para sahabat Rasul membicarakan bekas budak milik Bani Abdul Muthallib. Ia berkata bahwa ia biasa shalat malam (tanpa tidur) dan biasa berpuasa (setiap hari tanpa ada waktu luang untuk tidak puasa). Nabi shallallahu alaihi wa sallam pun bersabda,

Baca Juga : Lewat Empat Cara Ini Allah Memberi Kita Rezeki

"Akan tetapi aku tidur dan aku shalat malam. Aku pun puasa, namun ada waktu bagiku untuk tidak berpuasa. Siapa yang mencontohiku, maka ia termasuk golonganku. Siapa yang benci terhadap ajaranku, maka ia bukan termasuk golonganku. Setiap amal itu ada masa semangat dan ada masa malasnya. Siapa yang rasa malasnya malah menjerumuskan pada bidah, maka ia sungguh telah sesat. Namun siapa yang rasa malasnya masih di atas ajaran Rasul, maka dialah yang mendapat petunjuk." (HR. Ahmad, 5:409)


Editor : Bsafaat