Pipa Air Berusia 99 Tahun Mau Diganti, Ini Alasan Dewan Tidak Menyetujuinya

Mendapatkan laba keuntungan atau divident sebesar Rp 84 milyar, Perumdam Tirta Kahuripan menyetorkan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 48 milyar atau 55 persen dari total laba keuntungan.

Pipa Air Berusia 99 Tahun Mau Diganti, Ini Alasan Dewan Tidak Menyetujuinya
Foto: Reza Zurifwan

INILAH, Bogor- Mendapatkan laba keuntungan atau divident sebesar Rp 84 milyar, Perumdam Tirta Kahuripan menyetorkan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 48 milyar atau 55 persen dari total laba keuntungan.

Dengan sisa laba keuntungan tersebut, Perumdam Tirta Kahuripan bisa mengganti pipa-pipa air peninggalan penjajah Belanda dimana tahun pembangunan jaringan pipa airnya dilaksanakan 99 tahun lalu.

"Perumdam Tirta Kahuripan berkeinginan mengganti jaringan pipa air yang dibangun Belanda pada Tahun 1922 lalu, hal itu karena untuk menekan angka kebocoran air," ujar Direktur Utama Perumdam Tirta Kahuripan Hasanudin Taher kepada wartawan, Selasa, (6/4).

Baca Juga : Jelang Ramadhan, Waspada Lonjakan Harga Sembako

Ia menerangkan selain menekan angka kebocoran air dengan mengganti pipa peninggalan Belanda, jajarannya juga akan memperluas cakupam pelayanan ke Kecamatan Tenjolaya, Kecamatan Parung dan Kecamatan Klapanunggal.

"Kami juga akan memperluas cakupan pelayanan  air baik dengan membangun sistem pengelolaan air minum (SPAM), bekerjasama dengan PDAM Tirta Asasta Kota Depok dan bantuan SPAM dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPU-Pera). Dengan tambahan cakupan layanan diatas, maka hanya tersisa 11 kecamatan saja yang belum terlayani sambungan airnya oleh Perumdam Tirta Kahuripan," terangnya.

Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bogor Ahmad Tohawi meminta Perumdam Tirta Kahuripan lebih mementingkan perluasan cakupan pelayanan air ketimbang mengganti pipa-pipa air peninggalan Belanda.

Baca Juga : Ketersediaan Sembako Jelang Ramadan di Kota Bogor Relatif Aman

"Bocornya pipa-pipa air peninggalan Belanda tidak begitu mempengaruhi produksi atau menimbulkan kerugian negara yang tidak signifikan, apalagi tidak ada kajian pasti bahwa kebocoran pipa air benar di jaringan pipa air peninggalan Belanda hingga kami lebih meminta Perumdam Tirta Kahuripan fokus dalam memperluas cakupan pelayanan," pinta Tohawi.

Halaman :


Editor : Bsafaat