Resmikan Gedung Creative Center Tasikmalaya, Ridwan Kamil Harap Jadi Ruang Kreasi Anak Muda

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap, seiring diresmikannya Gedung Creative Center Kota Tasikmalaya pada Selasa lalu, dapat menjadi ruang kreasi anak muda.

Resmikan Gedung Creative Center Tasikmalaya, Ridwan Kamil Harap Jadi Ruang Kreasi Anak Muda

INILAHKORAN, Bandung – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap, seiring diresmikannya Gedung Creative Center Kota Tasikmalaya pada Selasa lalu, dapat menjadi ruang kreasi anak muda.

Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil mengatakan dalam prosesnya, pembangunan gedung Creative Center Kota Tasikmalaya memakan waktu yang terbilang panjang. Mulai dari era kepemimpinan Walikota Budi Budiman, Muhammad Yusuf hingga Pj Cheka Virgowansyah. Dia pun mendambakan, bangunan tersebut selalu sibuk dengan diramaikan berbagai kegiatan positif oleh generasi muda Tasikmalaya.

“Gedung ini (Creative Center Kota Tasikmalaya) dibangun, dirintis oleh tiga wali kota. Dari Pak Budiman hingga sekarang Pak Cheka. Alhamdulillah bisa selesai. Kami berharap gedung ini sibuk, penuh dengan pameran, kelas seni. Penuh dengan kegiatan-kegiatan positif, karena mengurusi pemuda adalah dibikin sibuk, tapi sibuknya hal-hal positif,” ujarnya.

Baca Juga : Hari Peduli Sampah Nasional, Pandawara Group dan JQR Bersih-bersih Sampah Sungai 

Selain itu Kang Emil berharap, banyak karya-karya paripurna yang lahir dari Gedung Creative Center Tasikmalaya di masa mendatang. Sehingga nantinya Kota Tasikmalaya dapat menjadi barometer kreativitas generasi muda, khususnya di Jawa Barat.

“Gedung ini akan menjadi kawah candradimuka. Tempat lahirnya karya-karya yang luar biasa,” harapnya.

Gedung Creative Center ini mengusung konsep panggung dan anyaman. Tidak hanya itu, bangunan tersebut juga memiliki grand public stairs yang nyaman untuk aktivitas umum, baik bermain musik maupun kuliah terbuka.

Baca Juga : Cegah Perundungan, Disdik Jabar Luncurkan Program Stopper

Selain itu, pengunjung juga dapat menjelajahi ruang-ruang luar, semi terbuka dan ruang dalam. Ruang pameran tidak hanya memamerkan hasil akhir, namun juga menampilkan bagaimana proses kreatif terjadi, sehingga dapat digunakan sebagai workshop seni. Kemudian terdapat serambi yang mengelilingi di luar pameran dan tentunya ramah disabilitas. (Yuliantono)


Editor : Ahmad Sayuti