Sejumlah Jalan Rusak di KBB Terus Disorot, Begini Tanggapan Hengky

Plt Bupati KBB Hengky Kurniawan angkat bicara soal banyaknya jalan rusak di KBB dan menjadi sorotan semua pihak

Sejumlah Jalan Rusak di KBB Terus Disorot, Begini Tanggapan Hengky
Plt Bupati KBB Hengky Kurniawan
INILAHKORAN, Ngamprah - Kondisi jalan rusak di sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus menjadi sorotan dari berbagai pihak.
Pasalnya, kondisi jalan rusak tersebut kerap membahayakan para pengguna jalan dan dikhawatirkan menimbulkan korban.
Menanggapi hal itu, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung Barat (KBB) bakal berupaya secara maksimal untuk menangani persoalan terkait infrastruktur dalam hal ini jalan rusak yang ada di wilayah KBB.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan mengatakan, sejumlah jalan yang mengalami kerusakan baik milik provinsi, kabupaten maupun desa bakal menjadi catatan untuk ditindaklanjuti oleh pihak terkait.
“Kondisi jalan rusak itu akan kita sampaikan ke pihak berwenang. Misalnya jalan tersebut kewenangan provinsi kita langsung sampaikan agar ditindaklanjuti oleh pemerintah provinsi,” katanya kepada wartawan.
Salah satunya, jelas dia, Jalan Kolonel Masturi yang berada di kawasan wisata Curug Pelangi yang terdampak longsor hampir kurang lebih satu tahun belum diperbaiki sudah disampaikan kepada pemerintah provinsi.
Terlebih, sambung dia, jalan tersebut merupakan akses jalan strategis menuju kawasan wisata.
“Kami sudah melaporkan ke pihak provinsi terkait kondisi jalan tersebut," jelasnya.
"Berdasarkan informasi jalan itu memang tidak bisa diperbaiki dan harus membuka akses jalan baru dan hal tersebut tengah dipersiapkan oleh pihak provinsi karena memang anggarannya cukup besar,” sambungnya.
Kendati demikian, ia mengakui untuk perbaikan jalan yang berada di bawah kewenangan kabupaten belum bisa laksanakan lantaran pihaknya masih fokus membenahi akses jalan di Bandung Barat wilayah selatan yang menelan anggaran mencapai Rp285 miliar yang sudah hampir rampung.
“Jalan selatan itu kita tuntaskan, sambil jalan-jalan lingkungan kita perbaiki secara bertahap,” bebernya.
Ia menyebut, pihaknya sudah menghitung kebutuhan anggaran yang dibutuhkan untuk memaksimalkan perbaikan akses jalan di seluruh wilayah Kabupaten Bandung Barat kurang lebih 120 kilometer dari total 536 kilometer.
“Setelah dihitung untuk perbaikan jalan rusak yang kurang lebih 120 kilometer tersebut membutuhkan anggaran sebesar Rp1,5 triliun,” sebutnya.
Namun demikian, untuk saat ini pihaknya belum dapat maksimal melakukan perbaikan infrastruktur. 
Terlebih, tambah dia, kondisi anggaran belum pulih pasca dilanda pandemi COVID-19 yang terjadi selama dua tahun terakhir.
“Mudah-mudahan di tahun 2023 mendatang ekonomi pulih kembali dan tentu saat ini masyarakat diminta untuk bersabar. Semoga PAD kita naik dan hal itu akan berdampak positif bagi masyarakat Bandung Barat,” tandasnya.*** (agus satia negara).


Editor : Ahmad Sayuti