Takut Api atau Ular? Nih, Abah Rizal Penjinaknya

Muhammad Rizal, memiliki keahlian unik. Bukan hanya pandai menjinakkan si jago merah, dia juga pawang ular.

Takut Api atau Ular? Nih, Abah Rizal Penjinaknya
Muhammad Rizal jago padamkan api serta jinakkan ular
INILAH, Purwakarta - Muhammad Rizal, memiliki keahlian unik. Bukan hanya pandai menjinakkan si jago merah, dia juga pawang ular.
 
Pria yang bertugas sebagai Pemadam Kebakaran di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Purwakarta itu, sering membantu masyarakat yang ketakutan dengan hewan melata itu. 
 
Sampai saat ini, dia sudah berhasil menjinakan 20 hewan berbisa yang dianggap cukup meresahkan warga ini. 
 
Abah Rizal, begitulah biasanya rekan kerjanya memanggil pria tersebut. Dirinya mengaku, memiliki keahlian menjinakan ular ini secara otodidak. Hebatnya, tak ada perlengkapan khusus dalam setiap aksinya menangkap ular berbisa itu. 
 
"Suka ada masyarakat yang laporan, kalau ada ular di rumahnya. Kami sebagai petugas penanggulangan, ya mau tidak mau harus bisa menanggulanginya," ujar Rizal di sela-sela kegiatan pemkab, terkait sosialisasi Tunjangan Kinerja Dinamis (TKD) di Bale Yudistira, Perkantoran Setda, Senin (21/1).
 
Dia pun mengakui, dalam pekerjaannya ini cukup beresiko tinggi. Namun, pihaknya tetap ikhlas membantu masyarakat, kendati peralatan 'perang' di dinasnya belum terlalu mendukung. 
 
Terkait kebijakan TKD yang diterapkan tahun ini, dirinya juga tidak begitu sepakat. Apalagi, salah satu penilaiannya merujuk pada absensi melalui sistem absen sidik jari (Fingerprint). Menurutnya, sebagai pegawai lapangan seperti dirinya, pola seperti itu cukup menyulitkan. 
 
"Kita kan lebih banyak di lapangan. Kalau harus bolak-balik kantor untuk Fingerprint kan repot juga. Bagaimana kalau kita sedang penanggulangan bencana di kecamatan terjauh, yang jaraknya jauh dari kantor pusat?, " seloroh dia. 
 
Sementara itu, dalam kegiatan sosialisasi TKD ini turut dihadiri mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi. Dalam kesempatan itu, Dedi ditunjuk menjadi narasumber kegiatan tersebut. 
 
Di sela-sela kegaiatan, Dedi juga sedikit memberi usulan. Menurutnya, untuk jenis pekerjaan yang mengandung resiko tinggi seperti abah Rizal, pemkab harus memberikan perhatian khusus.
 
"Pekerjaan seperti ini (pawang ular) harus diberi perhatian khusus. Di Negara seperti Amerika saja, mereka itu reward yang cukup besar," ujar Dedi.
 
Menurutnya, TKD ini jangan hanya berpatokan disiplin absen. Secara umum, kata dia, jika produktifitas si pegawai itu bagus, secara otomatis kinerja, kedisiplinan dan kehadirannya juga bagus. 
 
"Yang jadi patokan itu, harusnya pa produk si pegawai tersebut. Percuma juga kalau absennya bagus tapi produknya tidak ada," pungkasnya. 
 
 


Editor : inilahkoran