Tren Bayi Tabung Cenderung Meningkat

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RS Melinda 2 Anthony Sudono Riyadi menyebutkan, tren bayi tabung di Indonesia meningkat setelah beberapa selebritas menyatakan keberhasilannya memiliki keturunan melalui program ini.

Tren Bayi Tabung Cenderung Meningkat
Foto: Okky Adiana

INILAH, Bandung - Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RS Melinda 2 Anthony Sudono Riyadi menyebutkan, tren bayi tabung di Indonesia meningkat setelah beberapa selebritas menyatakan keberhasilannya memiliki keturunan melalui program ini.

Bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) adalah sebuah teknik reproduksi berbantu dengan cara mengawinkan sperma dalam jumlah tertentu dengan sel telur.

Menurut dia, angka rata-rata 1 dari 7 pasangan mengalami masalah ketidaksuburan kesulitan untuk mendapatkan anak. Ketika sepasang suami istri belum juga mendapatkan kehamilan setelah melakukan hubungan seksual secara rutin tanpa kontrasepsi minimal selama 1,5 tahun. Hal itu menyebabkan banyak pasangan memilih berbagai program untuk memiliki keturunan, salah satunya yakni bayi tabung.

Baca Juga : Warna Baru Lengkapi Koleksi Redmi 9T

"Kami anjurkan datang ke klinik untuk konsultasi ke dokter spesialis yang akan dilakukan beberapa pemeriksaan. Seperti contohnya pemeriksaan sperma, untuk laki-laki, dan pemeriksaan pada perempuan," ucap Anthony, Rabu (28/4/2021).

Anthony menyebut, pihaknya sangat terbuka untuk memahami masalah kesuburan dan bisa menimbulkan stres dan psikologis, baik kedua belah pihak dan ada tekanan dari keluarga.

"Karena kami disini budaya Asia atau budaya timur. Setelah menikah, memang ada tuntutan dari orang tua atau mertua untuk memiliki pasangan secara cepat, jadi kami sangat mengerti, psikologis yang dialami oleh pasangan dan kita sifatnya terbuka untuk memberikan opsi untuk beberapa pilihan yang dapat dilakukan," papar Anthony.

Baca Juga : Keunggulan Cat Oven untuk Bodi Mobil

Menurut dia, tingkat keberhasilan bayi tabung di Indonesia mencapai 40 persen. Kalau ada kegagalan, biasanya disebabkan karena kualitas dan jumlah sperma suami yang kurang baik.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani