Tren Sepeda Bisakah Bertahan di 2021?

COVID-19 memicu pelonjakan drastis penjualan sepeda sebagai tanggapan terhadap pandemi.

Tren Sepeda Bisakah Bertahan di 2021?
istimewa

COVID-19 memicu pelonjakan drastis penjualan sepeda sebagai tanggapan terhadap pandemi.

Kecemasan yang meningkat atas risiko penularan di transportasi umum dan makin banyaknya orang-orang yang berolahraga, memicu makin banyak orang memilih salah satu transportasi paling dasar, menjadikannya apa yang disebut sebagai 'bike boom' atau 'ledakan sepeda' untuk merujuk pada tren bersepeda.

Fenomena tentang tren sepeda didokumentasikan dengan baik: pemasok berjuang keras untuk memenuhi permintaan; kota-kota telah mendesain ulang jalan-jalan mereka untuk mengakomodasi pengendara sepeda; pabrik-pabrik mencoba meramalkan seberapa lama akan bertahan popularitas sepeda yang baru saja dibuat; para ekonom mempertimbangkan apakah popularitas sepeda elektronik yang meningkat akan memungkinkan lebih banyak pekerja untuk datang lagi ke kantor.

Baca Juga : Kejutan Awal Tahun Tesla, Model Baru Dihargbai Rp700 Jutaan

Sebuah industri yang sudah berkembang sebelum pandemi tiba-tiba melonjak pesat. Namun, apa arti 'bike booming' itu bagi masa depan sepeda?

Bersepeda telah lama menjadi salah satu metode transportasi tercepat, paling fleksibel, dan dapat diandalkan.

Baca Juga : Partai Berkarya Dukung Sikap Pemerintah Terkait Front Pembela Islam

Bahkan sebelum pandemi, jutaan orang bergantung pada sepeda untuk melakukan pekerjaan atau berangkat kerja.

Halaman :


Editor : JakaPermana