VW Bangun Pabrik Mobil Listrik Ketiga di China

Berambisi untuk memasok 1,5 juta kendaraan energi baru (NEV) pada 2025, Volkswagen telah memulai pembangunan pabrik baru mobil listrik di China.

VW Bangun Pabrik Mobil Listrik Ketiga di China
istimewa

INILAH,  Shanghai - Berambisi untuk memasok 1,5 juta kendaraan energi baru (NEV) pada 2025, Volkswagen telah memulai pembangunan pabrik baru mobil listrik di China.

Ini merupakan fasilitas manufaktur kendaraan listrik murni ketiga yang dibangun Grup Volkswagen di China, setelah selesainya pabrik Anting (SAIC-VW) dan Foshan (FAW-VW). Pabrik yang berlokasi di Anhui tersebut akan didukung dengan energi hijau sejak hari pertama.

Karena akan selesai pada pertengahan 2022, pabrik tersebut akan mulai berproduksi pada paruh kedua tahun 2023. Pada 2025, Grup Volkswagen China berencana untuk mengirimkan hingga 1,5 juta kendaraan energi baru (NEV) per tahun.

Baca Juga : Lotus Investasi Besar-besaran untuk Mobil Listrik

"Volkswagen Anhui akan menjadi pusat global untuk inovasi e-mobilitas dan landasan strategi dekarbonisasi Grup. Karena China adalah pasar tunggal terbesar di dunia untuk kendaraan NEV, kami perlu memperkuat kompetensi lokal kami, dan Volkswagen Anhui adalah bagian penting darinya," kata Stephan Woellenstein, CEO Volkswagen Group China, dalam pernyataan resminya.

Dia memastikan bahwa pabrik baru itu akan diberdayakan dengan energi hijau sebagai komitmen Volkswagen untuk mengurangi emisi karbon selain memproduksi mobil-mobil listrik.

"Konstruksi baru di Volkswagen Anhui termasuk penggunaan ulang brownfield dan peningkatan skala bekas pabrik JAC dan pembangunan area bengkel yang benar-benar baru. Toko bodi baru akan mencakup sekitar 141.000 m2 dan merupakan bagian dari total area proyek, bersama-sama mencakup sekitar 500.000 m2," lanjut Woellenstein.

Baca Juga : Sikka Siapkan Puluhan Content Creator Digital Dukung UMKM

Pabrik baru ini akan menerapkan sejumlah strategi penghematan energi sebagai bagian dari upaya komprehensif untuk mengurangi emisi karbon secara keseluruhan, termasuk penerapan peralatan produksi dengan konsumsi energi rendah.

Halaman :


Editor : JakaPermana