Wabup Iwan Minta RSUD Ciawi Perbaiki Pelayanan

Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan melakukan kunjungan kerja ke RSUD Ciawi,  politisi Partai Gerindra ini meminta direksi rumah sakit plat merah tersebut memperbaiki pelayanannya ke masyarakat.

Wabup Iwan Minta RSUD Ciawi Perbaiki Pelayanan
INILAH, Bogor - Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan melakukan kunjungan kerja ke RSUD Ciawi,  politisi Partai Gerindra ini meminta direksi rumah sakit plat merah tersebut memperbaiki pelayanannya ke masyarakat.
 
"Masyarakat atau pasien itu bukan orang yang mau belanja di mall hingga mereka agak stress atau panik, oleh karena itu beberapa ruang layanan pasien dipasangi Air Conditioner (AC) agar mereka nyaman," ucap Iwan Setiawan kepada wartawan, Kamis (7/1).
 
Selain AC, mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor ini menyarankan di ruang fisioteraphy disetel musik klasik atau sejenisnya.
 
"Sambil menunggu pelayanan di ruang fisioteraphy, mereka akan lebih nyaman apabila diputarkan musik. Walaupun AC dan musik hal-hal yang kecil tetapi memiliki dampak positif kepuasan pasien dan keluarganya," sambungnya.
 
Terkait keluhan masyarakat teehadap  jam pelayanan konsultasi dokter yang kurang konsisten, Iwan meminta dibuat aturan baku kapan dokter mengecek pasien ke  ruangan rawat inap dan kapan dokter menerima konsultasi kesehatan pasien rawat jalan.
 
"Harus ada aturan atau standar operasional prosedur hingga permasalahan yang ada bisa dicarikan solusinya," tutur Iwan.
 
Pria yang hobby menunggangi motor cross ini juga mendukung rencana pihak RSUD Ciawi yang dulunya merupakan Puskesmas untuk  membangun gedungnya secara vertikal.
 
"Tanah di sini kan mahal karena ini daerah strategis dan masuk kawasan wisata jadi lebih memungkinkan membangu gedung-gedung pelayanan secara vertikal apalagi RSUD Ciawi masuk dalam kategori rumah sakit pendidikan," paparnya.
 
Direktur RSUD Ciawi Hesti Wulandari menjelaskan keluhan masyarakat terhadap pelayanan akan diperbaiki oleh jajarannya, namun Ia meminta masyarakat maklum jika ruangan dibilang penuh karena jumlah kamar atau tempat tidur yang tidak sesuai dengan jumlah pasien.
 
"Kadang ada yang mengadu ada kamar tetapi dibilang penuh atau sudah dibooking, tetapi memang kenyataannya fasilitas layanam tersebut kurang. Kami juga tidak bisa menempatkan tamu yang berlainan jenis dan pasien penyakit menular dengan pasien penyakit tidak menular," jelas Hesti.


Editor : inilahkoran