Antisipasi Kerugian Lantaran Kematian Ikan Massal, Peternak KJA Waduk Saguling Kurangi Tebar Benih

Adanya laporan kematian ikan massal di Keramba Jaring Apung (KJA) di sejumlah daerah membuat para peternak KJA Waduk Saguling mulai mengurangi tebar benih.

Antisipasi Kerugian Lantaran Kematian Ikan Massal, Peternak KJA Waduk Saguling Kurangi Tebar Benih
Para peternak KJA Waduk Saguling guna menghindari potensi kerugian karena kematian ikan massal seperti di Waduk Jatiluhur Purwakarta dan Waduk Kedung Ombo Boyolali. (agus satia negara)

INILAHKORAN, Ngamprah - Adanya laporan kematian ikan massal di Keramba Jaring Apung (KJA) di sejumlah daerah membuat para peternak KJA Waduk Saguling mulai mengurangi tebar benih.

Hal itu dilakukan para peternak KJA Waduk Saguling guna menghindari potensi kerugian karena kematian ikan massal seperti di Waduk Jatiluhur Purwakarta dan Waduk Kedung Ombo Boyolali.

"Pengurangan tebar benih ikan yang dilakukan peternak KJA Waduk Saguling mulai dari 50-70 persen. Misalnya dari 10 ribu ekor yang ditebar, sekarang hanya 5.000 ekor ikan saja," Ketua Paguyuban Gabungan Baraya Saguling (GBS) Asep Elep kepada wartawan, Jumat 13 Januari 2023.

Baca Juga : Gunung Tangkuban Parahu Semburkan Asap, PVMBG Minta Masyarakat Tetap Tenang

Menurutnya, dengan cara tersebut meski para peternak KJA Waduk Saguling terkena imbas kematian ikan massal ruginya tidak akan terlalu besar.

Selain karena sudah ada laporan kematian ikan massal di beberapa wilayah, sambung dia, langkah pengurangan benih tersebut dilakukan berdasarkan pengalaman peternak.

"Termasuk, merujuk kalender prediksi kematian ikan massal dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)," tuturnya.

Baca Juga : Jadi Korban Kejahatan Jalanan, Lapornya ke Polisi Bukan via Medsos

Ia menjelaskan, dalam kalender ini diprediksi November hingga Maret masuk waktu bahaya. 

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani