Banyak Yang Terjebak, Dirut IBF Tekankan Pentingnya Edukasi Pialang Berjangka

Direktur Utama PT Internasional Business Futures (IBF) Ernawan menyebut, media massa memiliki peranan penting dalam menyampaikan informasi

Banyak Yang Terjebak, Dirut IBF Tekankan Pentingnya Edukasi Pialang Berjangka
Direktur Utama PT Internasional Business Futures (IBF) Ernawan menyebut, media massa memiliki peranan penting dalam menyampaikan informasi. Terlebih di tengah teknologi digital saat ini. 

INILAHKORAN, Bandung - Direktur Utama PT Internasional Business Futures (IBF) Ernawan menyebut, media massa memiliki peranan penting dalam menyampaikan informasi. Terlebih di tengah teknologi digital saat ini. 

"Karena tidak jarang, informasi yang tersebar adalah hoax. Tetapi media massa sebagai sumber terpercaya, masih menjadi acuan dalam memberikan informasi yang kredibel," kata Ernawan di Favehotel Hyper Square, Kota Bandung, Kamis 16 Maret 2023.

Halnya dalam pemahaman masyarakat terkait berinvestasi di perdagangan berjangka. Menurut Ernawan, ilegal trading masih menjadi isu yang sering menjadi pembahasan. Banyak investor yang terjebak pada pialang berjangka tidak berizin. 

Baca Juga : Capai Struktur Permodalan yang Makin Solid dan Kuat, Right Issue Belum Jadikan Alternatif

"Banyak investor yang terjebak pada pialang berjangka tidak berizin, dan tergiur dengan iming-iming tingkat keuntungan yang besar. Maka kita menilai, pentingnya edukasi tentang perdagangan berjangka agar terhindar dari penipuan dan investasi bodong," ucapnya. 

Dijelaskan Ernawan, perdagangan berjangka adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan jual beli komoditi dengan penarikan margin dan dengan penyelesaian. Kemudian berdasarkan kontrak berjangka, kontrak derivatif syariah, atau kontrak derivatif lainnya.

"Industri perdagangan berjangka komoditi memang memiliki potensi yang menjanjikan. Data Bappebti mencatat nilai transaksi PBK dalam perhitungan secara notional value mengalami tren kenaikan transaksi di bursa berjangka," ucapnya. 

Baca Juga : XL Axiata Pastikan Jaringan Prima di Jalur Pantura Jawa Tengah Demi Kenyamanan Mobilitas Masyarakat

Sambung Ernawan, pada 2022 Bappebti melakukan pengawasan terhadap transaksi senilai Rp53.249,7 triliun dengan rata-rata transaksi setiap bulannya  sebesar Rp4.437,5 triliun. Total nilai  transaksi pada tahun 2022 meningkat sebesar 116,7 persen, dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp24.569,3 triliun (YoY) dan volume  transaksi  sebesar 14,4  juta  lot. *** (yogo triastopo) 


Editor : Ahmad Sayuti