Begini Nasib Kasat Narkoba Polres Karawang yang Terjerat Kasus Sabu-sabu Kini

Dua anggota Polisi di wilayah Polda Jabar akan segera menjalani sidang kode etik. Keduanya telah terbukti melakukan penyalahgunaan narkoba, termasuk Kasat Narkoba Polres Karawang.

Begini Nasib Kasat Narkoba Polres Karawang yang Terjerat Kasus Sabu-sabu Kini
Kabis Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo menjelaskan perkembangan kasus narkoba yang menjerat Kasat Narkoba Polres Karawang.

INILAHKORAN, Bandung - Dua anggota Polisi di wilayah Polda Jabar akan  segera menjalani sidang kode etik. Keduanya telah terbukti melakukan penyalahgunaan narkoba, termasuk Kasat Narkoba Polres Karawang..

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo mengatakan, dua anggota Polisi itu masing-masing berinisial ENM, Kasat Narkoba Polres Karawang dan AGP Bagian Logistik  Polres Sukabumi. Keduanya terbukti memakai dan mengedarkan narkoba.

Saat ini, kata Ibrahim, keduanya telah terbukti melanggar Pasal 13 huruf e Peraturan Kepolisian Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik dan Komisi Kode Etik Profesi Kepolisian Republik Indonesia.

"Penanganannya dalam proses pemberkasan dan setelah itu langsung disidangkan kode etik," ujar Ibrahim Tompo, Senin (22/8/2022).

Terkait audit investigasi, menurut  tambah Ibrahim, hak tersebut sudah dilaksanakan dengan dilakukannya pemeriksaan di Mabes Polri.

"Saat ini telah dilakukan proses pemeriksaan juga pemberkasan, guna pelaksanaan sidang KEPP," katanya.

Sebagai informasi, kedua anggota Polisi tersebut diamankan pada Juli dan Agustus 2022 di dua lokasi berbeda serta perkara yang berbeda.

AGP ditangkap pada 31 Juli di Bandung Barat, dan ENM ditangkap pada 11 Agustus di sebuah apartemen hunian di Karawang.

Keduanya pun, kata Ibrahim Tompo, kini sudah dimutasikan dari jabatan lamanya. Hal itu dilakukan dalam rangka mengkonsolidasi proses hukum bagi yang bersangkutan.

"Saat ini terhadap ENM dan AGP masih dilakukan pemeriksaan oleh penyidik subdit 3 Dit Tipid Narkoba Bareskrim Polri. Keduanya diproses hukum secara obyektif tanpa pandang bulu," tutup Ibrahim Tompo

Akibat perbuatannya ENM terancam dengan hukuman 20 tahun penjara, disangkakan dengan Pasal 114 ayat 2 subsider 112 ayat 2 UU Narkotika. (cesar yudistira)


Editor : Zulfirman