Belasan Juta Pekerja di Jabar Belum Terdaftar BPJS Ketenagakerjaan

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan ada belasan juta di Jawa Barat yang belum terdaftar BPJS ketenagakerjaan. Kondisi tersebut, merupakan pekerjaan rumah yang mesti dikerjakan bersama.

Belasan Juta Pekerja di Jabar Belum Terdaftar BPJS Ketenagakerjaan
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan ada belasan juta di Jawa Barat yang belum terdaftar BPJS ketenagakerjaan. Kondisi tersebut, merupakan pekerjaan rumah yang mesti dikerjakan bersama./istimewa

INILAHKORAN, Bandung-Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan ada belasan juta di Jawa Barat yang belum terdaftar BPJS ketenagakerjaan. Kondisi tersebut, merupakan pekerjaan rumah yang mesti dikerjakan bersama.

Sedikitnya ada 12 juta pekerja dari total 18 juta pekerja di provinsi Jawa Barat yang belum terdaftar BPJS Ketenagakerjaan. 

"Saya masih memiliki PR, masih belasan juta tenaga kerja di Jawa Barat yang belum masuk BPJS (Ketenagakerjaan), baru 5 juta dari sekian juta," kata Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul dalam kegiatan House Warming BPJS Ketenagakerjaan di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung Suci, Kota Bandung, Selasa (21/3/2023).

Baca Juga : Duta Pariwisata Jabar 2023 Terpilih, Ini Harapan Disparbud Jabar

Uu berharap, seluruh pekerja di perusahaan wajib terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan. Menurut Uu, belasan juta warga Jabar yang belum terlindungi BPJS Ketenagakerjaan ini merupakan PR atau pekerjaan rumah bersama. 

"Itu akan lebih bagus karena BPJS salah satu solusi dalam masalah sosial kemasyarakatan khususu
nya tentang tenaga kerja," ujar Uu.

Uu menilai, BPJS Ketenagakerjaan bisa menjadi solusi di kala pekerja mengalami kecelakaan maupun pemutusan hubungan kerja (PHK). Bahkan, kata Uu, BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan Jaminan Hari Tua (JHT).

Baca Juga : Juara Proliga 2023, Tim Bola Boli Putri Bandung BJB Tandamata Terima Apresiasi Rp600 Juta

"Baru 31 persen pekerja formal masuk kepada BPJS (Ketenagakerjaan). Ini adalah tanggung jawab kita semua, bukan tanggung jawab BPJS saja, termasuk pengusaha, karyawan dan karyawati sendiri," ucapnya.

Halaman :


Editor : JakaPermana