Bermodalkan Kemauan dan Kreativitas, Pemuda Pengangguran di Cimahi Sulap Kulit Singkong Jadi Cuan

Bagi sebagian besar masyarakat, kulit singkong kerap dibuang. Namun, di tangan Novan Putra Ardiansyah (29), pemuda pengangguran di Cimahi mampu menyulapnya menjadi bernilai ekonomis.

Bermodalkan Kemauan dan Kreativitas, Pemuda Pengangguran di Cimahi Sulap Kulit Singkong Jadi Cuan
Novan mampu mengolah kulit singkong menjadi penganan gurih yang laris manis di pasaran dan mendapat banyak keutungan. Bahkan, pemuda pengangguran di Cimahi itu melabeli produk olahannya dengan nama Kulit Singkong Krispi. (agus satia negara)

INILAHKORAN, Cimahi - Bagi sebagian besar masyarakat, kulit singkong kerap dibuang. Namun, di tangan Novan Putra Ardiansyah (29), pemuda pengangguran di Cimahi mampu menyulapnya menjadi bernilai ekonomis.

Novan mampu mengolah kulit singkong menjadi penganan gurih yang laris manis di pasaran dan mendapat banyak keutungan. Bahkan, pemuda pengangguran di Cimahi itu melabeli produk olahannya dengan nama Kulit Singkong Krispi.

Kulit Singkong Krispi hasil olahan tangannya pun memiliki beragam varian mulai dari barbeque, bojot, balado, keju manis, hingga rasa pedas asin. Semuanya berasal dari olahan kulit singkong yang dilakukan pemuda pengangguran di Cimahi yang tinggal di Kelurahan Cibereum, Kecamatan Cimahi Selatan. 

Baca Juga : Sejumlah Nama Warga di KBB Dicatut Parpol, KPU KBB Bakal Lakukan Klarifikasi 

Saat INILAHKORAN menyambangi rumah produksinya, Novan pun menceritakan kisahnya mulai menekuni kuliner. Sebelum pandemi Covid-19, dirinya menggantungkan hidup sebagai seorang buruh di salah satu perusahaan elektronik di Kota Bandung. 

Sementara ayahnya merupakan seorang perantau yang sehari-hari berjualan camilan singkong keju di pinggiran Kota Cimahi. 

"Dulu saya kerja di distributor elektronik, jadi sales. Karena pandemi Covid-19, saya dirumahkan oleh perusahaan," ungkapnya, Kamis 15 September 2022.

Baca Juga : Sikapi Tuntutan Buruh, Disnakertrans KBB Lakukan Survei KHL di Tiga Pasar Tradisional

Ia mengaku, kebijakan pemerintah untuk menghentikan segala aktivitas masyarakat menjadi hal sulit baginya. 

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani