​​​​​​​BOR di Garut Terus Menurun Jadi 22,43 Persen

Bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur bagi pasien Covid-19 di rumah sakit/tempat isolasi di wilayah Kabupaten Garut dalam beberapa hari terakhir terus mengalami penurunan. 

​​​​​​​BOR di Garut Terus Menurun Jadi 22,43 Persen
Foto: Zainulmukhtar

INILAH, Garut - Bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur bagi pasien Covid-19 di rumah sakit/tempat isolasi di wilayah Kabupaten Garut dalam beberapa hari terakhir terus mengalami penurunan. 

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dilansir Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut, per Kamis (28/7/2021) kemarin, BOR RS di Garut mencapai 22,43 persen. Dari jumlah tempat tidur tersedia sebanyak 945 unit di sembilan tempat isolasi, hanya terisi sebanyak 212 unit di delapan tempat isolasi.

BOR di RSUD dr Slamet Garut sebagai rumah sakit rujukan khusus pasien Covid-19 bahkan hanya mencapai 20,20 persen. Dari sebanyak 500 unit tempat tidur tersedia di sana, sebanyak 101 unit di antaranya terisi. 

Baca Juga : Bupati Karawang Minta Perusahaan Tingkatkan Standar Operasional Prokes

Begitu pun dengan RSUD Pameungpeuk Provinsi Jabar. BOR-nya hanya mencapai 33,33 persen. Dari sebanyak 60 unit tempat tidur yang ada, hanya terisi sebanyak 20 unit.

Di RS Umum Guntur, dari sebanyak 106 unit tempat tidur tersedia, yang terisi mencapai sebanyak 39 unit, atau sekitar 36,78 persen.

Di RS Umum Nurhayati Garut, dari sebanyak 18 unit tempat tidur tersedia, yang terisi hanya sebanyak sembilan unit, atau sekitar 50 persen.

Baca Juga : PPKM Level 3, Bupati Lantik 214 Kades secara Virtual

Di RS Umum Intan Husada, dari sebanyak 16 unit tempat tidur yang ada, hanya sebanyak sembilan unit terisi, atau sekitar 56,25 persen.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani