Holding Jasa Survei Perbesar Skala Bisnis dan Ekspansi Pasar Global 

Kementerian BUMN meyakini pembentukan Holding Jasa Survei bakal mampu meningkatkan skala bisnis dan ekpansi pasar jasa survei di Asia Pasifik. Bahkan, holding yang terdiri dari PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), PT Sucofindo, dan PT Surveyor Indonesia berpeluang untuk menjadi market leader di tingkat Asia. 

Holding Jasa Survei Perbesar Skala Bisnis dan Ekspansi Pasar Global 
istimewa

INILAH, Bandung - Kementerian BUMN meyakini pembentukan Holding Jasa Survei bakal mampu meningkatkan skala bisnis dan ekpansi pasar jasa survei di Asia Pasifik. Bahkan, holding yang terdiri dari PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), PT Sucofindo, dan PT Surveyor Indonesia berpeluang untuk menjadi market leader di tingkat Asia. 

Hal ini sesuai dengan rencana strategis yang ditekankan Menteri BUMN Erick Thohir. Dia menilai, holding BUMN dinilai menciptakan nilai tambah efisiensi, penguatan supply chain, hingga inovasi bisnis model. Diharapkan keberadaan holding membuat BUMN tetap kompetitif saat dan paska pandemi Covid-19.

Sesuai arahan Kementerian BUMN, ketiga BUMN itu diamanahi beberapa hal sesuai dengan kompetensinya. Untuk PT Sucofindo akan diminta sebagai leader untuk jasa testing, inspection and certification (TIC) di sektor pertambangan. Sedangkan, untuk PT Suveryor Indonesia akan mendukung pemerintah dalam program peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) melalui penerapan capaian tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk menjadi lokomotif pertumbuhan industri dan ekonomi Nasional. 

Baca Juga : bank bjb Tawarkan Kemudahan Transaksi SR015 Secara Online

Khusus untuk BKI, BUMN itu berperan dalam mendorong pembangunan berkelanjutan melalui penguatan implementasi layanan green ecosystem industry.  

Direktur Utama PT Sucofindo Mas Wigrantoro Roes Setiyadi mengatakan, pihaknya siap mendukung industri pertambangan di Indonesia untuk dapat meningkatkan daya saingnya, melalui jasa TIC sesuai standar nasional dan internasional. 

“Kami pun berharap hal ini mampu membantu pemerintah untuk meminimalisir praktik illegal mining di Indonesia. Industri pertambangan di Indonesia, harus dapat juga meningkatkan kontribusi nilai ekonomi kepada Negara juga meningkatkan nilai ekonomi dan sosial untuk masyarakat,” ujar Mas Wigrantoro, Jumat (20/8/2021).

Baca Juga : Berkat OSS, UMKM Jabar Makin Gampang Dapatkan Izin Usaha

Sedangkan, Direktur PT Surveyor Indonesia M Haris Witjaksono mengatakan, dengan verifikasi pencapaian TKDN yang dilakukan itu diharapkan dapat mendongkrak penggunaan produksi dalam negeri dalam meningkatkan nilai ekonomi.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani