Ikut Program Petani Milenial, Muhammad Faqih Ibrahim Semringah Omsetnya Capai Ratusan Juta per Bulan

Namanya Muhammad Faqih Ibrahim, seorang peternak sapi potong asal Kabupaten Garut. Dia adalah satu dari 4.095 petani milenial yang baru saja diwisuda Pemprov Jabar di Graha Sanusi, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Selasa 30 Mei 2023.

Ikut Program Petani Milenial, Muhammad Faqih Ibrahim Semringah Omsetnya Capai Ratusan Juta per Bulan
Muhammad Faqih Ibrahim merasa bersyukur karena menjadi bagian dari program petani milenial. Sebab, sejak memulai usaha dari 2016 silam dan bergabung menjadi peserta petani milenial pada 2022 lalu banyak dampak positif yang didapatnya. (yuliantono)

INILAHKORAN, Bandung - Namanya Muhammad Faqih Ibrahim, seorang peternak sapi potong asal Kabupaten Garut. Dia adalah satu dari 4.095 petani milenial yang baru saja diwisuda Pemprov Jabar di Graha Sanusi, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Selasa 30 Mei 2023.

Muhammad Faqih Ibrahim merasa bersyukur karena menjadi bagian dari program petani milenial. Sebab, sejak memulai usaha dari 2016 silam dan bergabung menjadi peserta petani milenial pada 2022 lalu banyak dampak positif yang didapatnya. 

Wawasan, pelatihan, pembinaan, jaringan hingga permodalan diterima Muhammad Faqih Ibrahim selama menjadi peserta program petani milenial. Kini, omsetnya kian menjanjikan. Dalam satu bulan, uang sekitar Rp150 juta bisa didapat dari hasil penjualan sapi potong yang mayoritas dikirim Mayoritas ke Priangan Timur.

Baca Juga : Empat Ribu Petani Milenial Diwisuda, Ridwan Kamil Harap Jabar Bebas Krisis Pangan dan SDM

"Saat ini di kandang ada 50 ekor. Jenis sapi potong eksotis dan lokal. Alhamdulillah, sebulan bisa Rp100-150 juta. Knowledge, relasi, permodalan. Sampai kita dibimbing dengan stakeholder di bisnis itu. Membangun match making dengan salah satu startup untuk meningkatkan mutu ternak dan kualitas daging, yang dijembatani DKPP. Bagian dari hal baik yang kami dapat dari program petani milenial," ujar Muhammad Faqih Ibrahim kepada INILAHKORAN.

Kematangan dalam produksi, hasil dari keikutsertaannya dalam program petani milenial kata dia, kian membuat mereka semakin efisien dalam berusaha. Tentunya turut memengaruhi pendapatan mereka, karena dilakukan dalam manajemen yang efektif.

"Ketika kesiapan di kandang lebih matang, populasi bertambah karena risiko mati dan sakit. Kalau sudah dihitung risikonya, kita jadi produksi lebih banyak. Kita secara efisiensi pakan cost bisa diturunkan karena kita tahu mana yang berkualitas," ucap Muhammad Faqih Ibrahim.

Baca Juga : Menuju Jabar Digital Province, para Sekda Kab/Kota Dilatih di Korea

Dia menambahkan, saat ini secara mandiri pihaknya mampu memproduksi tujuh sapi dalam satu bulan. Belum lagi ditambah dari kelompok ternak yang bergabung dengan mereka, dimana ada sekitar 300 ekor siap panen turut dikelola.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani