Gokil, Wisudawan Petani Milenial Angkatan 2022 Ini Ciptakan Skin Care dari Madu

Hadirnya program petani milenial yang diciptakan pemerintah provinsi (Pemprov,) nyatanya mengasah kreativitas anak muda Jawa Barat dalam mengolah hasil alam.

Gokil, Wisudawan Petani Milenial Angkatan 2022 Ini Ciptakan Skin Care dari Madu
Hadirnya program petani milenial yang diciptakan pemerintah provinsi (Pemprov,) nyatanya mengasah kreativitas anak muda Jawa Barat dalam mengolah hasil alam./ISTIMEWA

INILAHKORAN, Bandung – Hadirnya program petani milenial yang diciptakan pemerintah provinsi (Pemprov,) nyatanya mengasah kreativitas anak muda Jawa Barat dalam mengolah hasil alam.

Contohnya Amaar Thohir, salah seorang petani milenial angkatan 2022 yang baru saja diwisuda di Graha Sanusi, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Selasa 30 Mei 2023. Berkat keuletan dan tangan dinginnya, madu yang dihasilkan lebah mampu diolah menjadi skin care bagi para wanita agar semakin cantik. Sabun wajah berbahan dasar madu dan masker, adalah bagian dari inovasinya dalam produk turunan madu yang dia produksi.

Tidak hanya itu, cemilan dari madu juga turut menambah daftar produk mereka. Emping madu, kacang madu, bola susu madu, hingga tonik madu adalah varian yang sukses mereka kembangkan. Tentunya selain dari produk alami dari madu itu sendiri.

Baca Juga : Ikut Program Petani Milenial, Muhammad Faqih Ibrahim Semringah Omsetnya Capai Ratusan Juta per Bulan

“Kami dari MaKun (Madu Kuningan), karena berasal dari sana. Dalam program petani milenial ini kami diampu oleh Dinas Kehutanan. Fokus kami pada madu lebah trigona atau teuweul. Kami mulai dari 2019, tepatnya awal Covid. Disitu pengembangan, hingga akhirnya ke produk turunan madu. Ada sekitar  20 inovasi produk turunan madu yang kami hasilkan,” ujar Amaar pada INILAHKORAN, usai inagurasi.

Dalam produksi madu kata Amaar, pihaknya merangkul UMKM dan masyarakat petani lebah, sehingga mampu menghasilkan hingga 100 liter dalam satu bulan, dengan omset mencapai Rp50 juta perbulan dari semua produk yang diciptakan.

“Kebetulan kami menggunakan konsep kemitraan dan pemberdayaan. Ini dilakukan untuk memenuhi bahan baku. Sejauh ini sudah ada 20 anggota, belum termasuk dengan UMKM yang mengelola produk turunan madu,” ucapnya.

Baca Juga : Menuju Jabar Digital Province, para Sekda Kab/Kota Dilatih di Korea

Mengenai program petani milenial yang diciptakan Gubernur Ridwan Kamil dan Wakil Uu Ruzhanul Ulum, dia mengaku merasa sangat terbantu. Pelatihan dan pembinaan yang dilakukan oleh dinas terkait kata dia, membuka wawasan dan peluang mereka dalam mengembangkan pasar secara lebih luas.

Halaman :


Editor : JakaPermana