Indonesia Bergabung dengan Koalisi Aksi Adaptasi Global

Indonesia bergabung dengan Koalisi Aksi Adaptasi dalam upaya mendukung dan memperkuat kapasitas dan kapabilitas meningkatkan ketahanan iklim di semua skala dan tingkatan guna mencapai tujuan adaptasi global.

Indonesia Bergabung dengan Koalisi Aksi Adaptasi Global
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong. (antara)

INILAH, Jakarta - Indonesia bergabung dengan Koalisi Aksi Adaptasi dalam upaya mendukung dan memperkuat kapasitas dan kapabilitas meningkatkan ketahanan iklim di semua skala dan tingkatan guna mencapai tujuan adaptasi global.

Dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong mengatakan untuk mencapai tujuan adaptasi global, Indonesia berharap dapat bekerja sama dengan berbagai komunitas global guna memperkuat kapasitas dan kapabilitas dalam meningkatkan ketahanan iklim.

Ia mengatakan perubahan iklim merupakan tantangan besar bagi perekonomian, kehidupan masyarakat dan mata pencaharian Indonesia yang dampaknya terhadap produksi dan distribusi pangan, air dan energi, serta kesehatan lingkungan terlihat.

Baca Juga : Anak Diaspora di Qatar Belajar Bahasa Indonesia

Oleh karena itu, Indonesia telah menetapkan target adaptasi yang ambisius baik dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) yang diperbarui dan Strategi Jangka Panjang untuk Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim 2050.

Sebelumnya, Alue pada peluncuran Adaptation Action Coalition on Water Workstream secara virtual pada Selasa (4/5), mengatakan Indonesia memperlakukan upaya adaptasi dan mitigasi krisis iklim sebagai dua tindakan yang tidak dapat dipisahkan dan tidak dapat dilihat sebagai alternatif satu sama lain, karena keduanya memiliki peran yang saling melengkapi. Semakin besar upaya mitigasi, semakin sedikit dampak yang harus diadaptasi, dan semakin sedikit risiko yang harus dikelola.

“Sasaran adaptasi kami adalah untuk mengurangi risiko dan kerentanan serta meningkatkan kapasitas dan ketahanan adaptif di semua sektor dan wilayah pembangunan," katanya.

Baca Juga : FDA AS Siap Izinkan Vaksin Covid-19 Pfizer bagi Usia 12-15 Tahun

Terkait dengan air, Alue menegaskan bahwa sember daya tersebut merupakan salah satu fokus prioritas Indonesia dalam membangun kapasitas adaptasi dan ketahanan terhadap bencana alam dan perubahan iklim. Hilangnya sumber daya air akibat terganggunya neraca air berkisar antara 0,33 sampai dengan 0,43 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional.

Halaman :


Editor : suroprapanca