Ini Kriteria Hamba yang Dicintai Allah

LAFADZ habibullah seringkali dimaknai dengan sederhana menjadi kekasih Allah. Istilah kekasih dalam pengertian istilah umum seringkali bermakna pasangan pra nikah atau pacar. Tentunya kalau makna keka

Ini Kriteria Hamba yang Dicintai Allah
Ilustrasi
LAFADZ habibullah seringkali dimaknai dengan sederhana menjadi kekasih Allah. Istilah kekasih dalam pengertian istilah umum seringkali bermakna pasangan pra nikah atau pacar. Tentunya kalau makna kekasih seperti ini yang dimaksud, tidak bisa dibenarkan. 
 
Karena Allah Ta'ala tentu tidak pacaran atau pun juga tidak punya pasangan. Lafadz habibullah lebih tepat dimaknai sebagai orang yang dicintai oleh Allah, meski agak panjang namun lebih selamat dari kesalahan interpretasi. Dan cinta dari Allah tidak terkesan sebagaimana kasih sayang pasangan asmara.
 
Perbedaan nyata yang lain bahwa bila Allah Ta'ala mencintai salah satu hamba-Nya, maka cinta-Nya itu tidak mengalangiNya untuk mencintai hamba yang lain-Nya. Berbeda dengan kasih asmara yang cintanya terbatas pada orang tertentu. 
 
Bila pada saat yang bersamaan, ada dua orang yang dicintai, pelakunya dianggap mengkhianati cinta. Sedangkan cinta Allah kepada hamba-Nya -termasuk
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam- tidak menjadikan Allah tersekutukan dengan makhluk. Juga tidak membuat Allah Ta'ala jadi mirip dengan makhluk.
 
Sifat Allah yang mencintai hamba-Nya telah ditetapkan di dalam Alquran Al-Kariem dalam banyak kesempatan. Ada banyak kriteria dan sifat hamba-hamba-Nya yang secara tegas menjadi sebab bagi Allah Ta'ala untuk mencintainya. Di antaranya:
 
1. Allah Mencintai Orang Muhsin. "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang muhsin." (QS. Al-Baqarah:195)
 
2. Allah Mencintai Orang Yang Bertaubat dan Mensucikan Diri. "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang
mensucikan diri." (QS. Al-Baqrah:222)
 
3. Allah Mencintai Orang Yang Bertaqwa. "Maka sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa." (QS. Ali Imran: 76)
 
4. Allah Mencintai Orang Yang Sabar. "Allah mencintai orang-orang yang sabar." (QS. Ali Imran: 146)
 
5. Allah Mencintai Orang Yang Bertawakkal. "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." (QS. Ali Imran:159)
 
6. Allah Mencintai Orang Yang Adil. "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang adil." (QS. Al-Maidah: 42)
 
7. Allah Mencintai Orang Yang Berperang di Jalan-Nya. "Sesungguhnya Allah mencintai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan
mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh." (QS. Ash-Shaff:4)
 
8. Allah Mencintai Generasi Islam yang Spesifik
"Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu'min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas, lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Maidah: 54)
 
Kalau kita buka hadis-hadis nabawiyah, kita pun mendapatkan lebih banyak lagi kriteria hamba yang Allah cintai. Dan cinta Allah Ta'ala itu tidak terbatas kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saja, namun juga kepada banyak orang yang memenuhi kriteria. Dan tentunya, khusus untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ada level kecintaan Allah Ta'ala tersendiri yang lebih spesifik. Sehingga wajar pula bila salah satu julukan beliau adalah habibullah, yaitu orang yang dicintai Allah. Maka tidak salah bila kita menyapa beliau dengan julukan ini. Tidak ada unsur melebih-lebihkan dalam hal ini.
 
Wallahu a'lam bish-shawab, Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. (Ahmad Sarwat, Lc)
Sumber: Inilah.com


Editor : inilahkoran