IPB University Dorong UMKM Bangkit dari Pandemi

Situasi pandemi melemahkan ekonomi. Bukan hanya perusahaan besar yang terdampak, krisis juga terjadi pada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Bahkan, UMKM termasuk yang paling terpukul. 

IPB University Dorong UMKM Bangkit dari Pandemi
istimewa

INILAH, Bandung - Situasi pandemi melemahkan ekonomi. Bukan hanya perusahaan besar yang terdampak, krisis juga terjadi pada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Bahkan, UMKM termasuk yang paling terpukul. 

Dosen IPB University dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Manajemen Mukhamad Najib mengatakan, meski begitu bukan berarti UMKM harus berpasrah dan menyerah pada keadaan. UMKM bukan hanya harus mampu bertahan, tapi juga harus mampu untuk bangkit. 

Najib mengatakan, dengan perkembangan situasi yang ada saat ini UMKM sangat berpeluang untuk bangkit dari krisis. Menurutnya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh UMKM untuk bangkit dan keluar dari krisis akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga : Rupiah Terkoreksi Jelang Pengumuman Hasil Rapat Bank Sentral

Pertama, UMKM harus segera atur ulang pengeluaran dan alokasi biaya-biayanya agar lebih efisien. Saat krisis, cash flow adalah kunci. Agar bisnis tidak mati diserang krisis, cash flow harus bisa dijaga. Salah satunya dengan mengatur ulang pengeluaran dan alokasi biaya. Dia juga menyarankan agar UMKM bisa melihat kembali semua pengeluarannya, dan menentukan prioritas pengeluaran lebih ketat lagi.

Kedua, pemilik UMKM harus bisa menjaga kekompakan dan semangat tim untuk bisa bangkit dari krisis secara bersama. Dalam situasi ini, Najib menyebutkan UMKM perlu mengupayakan agar tidak ada pemecatan karena hal itu justru akan melemahkan semangat bersama. Hal ini menurutnya bisa berakibat fatal bagi bisnis.

“Saat krisis, kita justru membutuhkan kerja tim yang lebih tinggi lagi agar bisa bertahan dan keluar dari krisis. Pengelola UMKM harus bisa membangun loyalitas karyawan di masa krisis agar mereka bisa memahami situasi ini dengan baik dan mau bersama-sama berjuang untuk keluar dari krisis,” tuturnya dalam rilis yang diterima, Kamis (18/11/2020).

Baca Juga : Saham Spanyol Berakhir Naik, Indeks IBEX 35 Terdongkrak 0,59 Persen

Dia menutukan, jika hal tersebut bisa dilakukan maka langkah berikutnya adalah secara cermat mengenali kebutuhan konsumen yang berubah di masa pandemi. Tentu banyak perubahan dari sisi perilaku konsumen. Perubahan itu bisa mencakup kebutuhan akan produk maupun layanan. 

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani