Jabar Siapkan Strategi Atasi Regenerasi Perajin Sepatu Cibaduyut

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat menyiapkan sejumlah strategi untuk mengatasi masalah regenerasi perajin sepatu Cibaduyut, Kota Bandung.

Jabar Siapkan Strategi Atasi Regenerasi Perajin Sepatu Cibaduyut
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat menyiapkan sejumlah strategi untuk mengatasi masalah regenerasi perajin sepatu Cibaduyut, Kota Bandung./antarafoto
INILAHKORAN, Bandung-Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat menyiapkan sejumlah strategi untuk mengatasi masalah regenerasi perajin sepatu Cibaduyut, Kota Bandung.

Disperindag Jawa Barat mencatat jumlah perajin sepatu di Kawasan Sentra Cibaduyut tersisa 50 orang dan tidak adanya regenerasi membuat jumlah perajin sepatu Cibaduyut semakin menurun.

"Kami sedang menyiapkan dokumen perencanaan untuk pengembangan industri kecil menengah (IKM) di Jabar. Tak hanya Cibaduyut, tapi juga untuk 61.000 IKM yang tercatat di Jabar. Ini akan diproyeksikan  dapat meningkat dalam jangka waktu target 20 tahun ke depan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Iendra Sofyan ketika dihubungi, Rabu (1/2/2023).

Iendra menuturkan dokumen perencanaan untuk pengembangan IKM di Jawa Barat tersebut mencakup berbagai aspek IKM dari hulu sampai hilir.

Baca Juga : Selama Januari 2023, Terjadi 141 Kali Gempa Bumi di Jabar

"Selama ini Jawa Barat itu punya komoditas apa, kita punya bahan baku apa, punya kemampuan apa, sisi lain marketing maunya apa. Ini yang akan disiapkan ke depan," kata dia.

Dia menuturkan keberadaan 50 perajin sepatu Cibaduyut tersebut ternyata sebagai pengusaha baru dan salah satu kendala yang membuat mereka tidak berkembang ialah masalah bahan baku yang diimpor dari China.

Iendra mengatakan berkurangnya jumlah perajin sepatu di Cibaduyut karena kurangnya generasi penerus industri sepatu di sana.

Baca Juga : Mantap, Jumlah BUMDes di Jawa Barat Sudah Mencapai Lima Ribu Lebih

Menurut dia, banyak usaha sepatu yang sebelumnya dijalankan para orang tua atau generasi leluhurnya, namun sekarang tidak dilanjutkan oleh anak-anaknya.

Halaman :


Editor : JakaPermana