Kemendes Terus Genjot Prukades

INILAH, Bengkulu – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terus menggenjot pengembangan produk kawasan perdesaan (Prukades).

Kemendes Terus Genjot Prukades
Ilustrasi
INILAH, Bengkulu – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terus menggenjot pengembangan produk kawasan perdesaan (Prukades). 
 
Salah satunya dengan meresmikan bantuan Rumah Pajang Taresa di Desa Margasakti, Kecamatan Padang Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu.
 
Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo mengatakan pemerintah mengapresiasi camat dan kepala desa yang kreatif dalam memberdayakan ekonomi warganya melalui Rumah Pajang yang memajang produk-produk olahan yang dibuat dari desa sendiri.
 
Lebih lanjut Eko mengatakan bahwa dengan kreativitas dalam memberdayakan ekonomi tersebut bisa meningkatkan nilai tambah dari masyarakat. Namun, tantangan yang ada di Bengkulu adalah konektivitas. Sehingga, perlu ada langkah dalam mengatasi permasalahan konektivitas di Bengkulu.
 
"Jadi saya akan perjuangkan terus bantuan dari pemerintah pusat terkait konektivitas kabupaten di Provinsi Bengkulu," kata Eko dalam keterangan persnya kepada media, Kamis (7/2/2019).
 
Sementara itu, Camat Padang Jaya Syarifah Inayati yang juga merupakan putri dari transmigran mengatakan bahwa Rumah Pajang Taresa dikelola oleh BUMDes Bersama, yang terdiri dari tiga desa yaitu Desa Margasakti, Desa Tanjung Harapan, dan Desa Tambak Rejo. 
 
Kemudian diberi nama BUMDes Mart Tanjung Rejo Sakti. Unit usahanya terdiri dari perikanan, ekonomi produktif, dan perkebunan karet dan sawit.
 
"Rumah Pajang itu semacam rumah yang diperuntukkan untuk menampung hasil produksi/olahan masyarakat untuk dijual. Dan dikelola oleh BUMDes Bersama. Diharapkan dananya bisa bergulir, jadi ketika tidak ada lagi bantuan, mereka tetap mandiri," ujarnya optimistis.
 
Dirinya menerangkan bahwa program yang merupakan bantuan murni dari Kemendes PDTT di bagian PKP tahun 2018 ini memiliki tujuan pertamanya tidak mencari laba, tetapi untuk menumbuhkan usaha ekonomi kreatif yang ada di masyarakat.
 
"Jadi masyarakat bisa meningkatkan pendapatan tanpa harus jauh-jauh berjualan, bisa langsung beli di sini (Rumah Pajang), dan kecamatan pun kalau ada tamu, kami tidak kesulitan lagi beli oleh-oleh, cukup ambil di sini saja," terangnya.
 
Bentuk bantuan yang sudah diberikan berupa peralatan sebesar Rp350 juta, permodalan BUMDes dari penyertaan modal BUMDesnya sebesar Rp35 juta/desa. Harapannya, stimulan untuk menambah modal, akan dipacu dan ini menurutnya diharapkan menjadi modal terakhir sehingga bisa mandiri pengelolaannya. "Bantuannya ke bentuk yang lain tidak hanya modal," ungkapnya.
 
Mayoritas desa di Kecamatan Padang Jaya ini hasil kebunnya sawit dan karet, Desa Margasakti akan mendapat bantuan pengolahan minyak goreng dari kementerian memberikan bantuan mesin yang akan dikembangkan dan dikelola BUMDes. "Bahannya banyak tersedia di masyarakat," pungkasnya. 


Editor : inilahkoran