Kontribusi Tol Cipularang bagi Pariwisata Jabar

Ruas jalan tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) yang dikelola PT Jasa Marga Tbk hingga saat ini tetap menjadi akses vital bagi perkembangan dunia pariwisata di Jawa Barat. Tol Cipularang menjadi akses pilihan wisatawan yang melalui jalur darat menuju sejumlah destinasi wisata.

Kontribusi Tol Cipularang bagi Pariwisata Jabar
Foto: jasamarga.com

INILAH, Bandung - Ruas jalan tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) yang dikelola PT Jasa Marga Tbk hingga saat ini tetap menjadi akses vital bagi perkembangan dunia pariwisata di Jawa Barat. Tol Cipularang menjadi akses pilihan wisatawan yang melalui jalur darat menuju sejumlah destinasi wisata.

Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Jabar Budijanto mengatakan, keberadaan tol Cipularang memang memberikan kemudahaan akses perjalanan wisatawan dari Jakarta ke destinasi-destinasi favorit wisatawan di Tatar Priangan. Ruas jalan tol Cipularang memiliki panjang sekitar 58,8 km.

Menurutnya, ada beberapa destinasi wisata di Jabar yang bisa diakses melalui jalan bebas hambatan itu. Semisal, Waduk Jatiluhur di Kabupaten Purwakarta yang keluar melalui pintu tol Jatiluhur. Lalu, wisatawan yang ingin ke Pangandaran, Tasikmalaya maupun Garut kemudian berlanjut menggunakan tol Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi). Demikian pula, wisatawan yang memilih destinasi di Pangalengan maupun Ciwidey bisa langsung mengakses tol Soreang-Pasirkoja (Soroja).

Baca Juga : Kemenperin Ajak Pelaku Industri Optimalkan Relaksasi PPnBM

“Dan, pintu tol Pasteur tetap jadi pintu gerbang utama akses wisata di Bandung dan sekitarnya,” sebut Budijanto kepada INILAH, beberapa waktu lalu. 

Dari pintu tol Pasteur itu, dia menyebutkan sejumlah destinasi wisata di Bandung Utara seperti kawasan Lembang ataupun destinasi beragam wisata kuliner di Kota Bandung menjadi pilihan wisatawan.

Tol Cipularang yang mulai dioperasikan sejak 26 April 2005 itu diakui Budijanto mempermudah akses menuju destinasi wisata di Jabar. Ruas jalan bebas hambatan itu mampu memangkas waktu tempuh perjalanan Jakarta-Bandung yang biasanya hingga 9 jam menjadi sekitar 3 jam saja. Lantaran hal itu, kata dia, tak bisa dipungkiri jika ruas tol Cipularang memiliki andil besar dalam perkembangan pariwisata di Jabar.

Baca Juga : Wamen BUMN: Pemulihan Ekonomi Bergantung pada Kebijakan Terobosan

Hal serupa disampaikan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jabar Herman Muchtar. Dia menuturkan, tak hanya tol Cipularang saja yang membantu mobilitas wisatawan namun ruas tol lain dibutuhkan bagi perkembangan pariwisata di Jabar.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani