Lima Tahun Jalan Tidak Diperbaiki, Warga Desa Protes DPUPR Kabupaten Cirebon

Masyarakat di Desa Karanganyar, Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon, mengaku kecewa dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Cirebon.

Lima Tahun Jalan Tidak Diperbaiki, Warga Desa Protes DPUPR Kabupaten Cirebon
INILAHKORAN, Cirebon - Masyarakat di Desa Karanganyar, Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon, mengaku kecewa dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Cirebon.
Pasalnya, ruas jalan Desa Karanganyar yang menghubungkan dengan Kecamatan Kapetakan sepanjang 1,6 Km tersebut, sudah lima tahun ini tidak tersentuh perbaikan. 
Uniknya, protes yang dilakukan warga tersebut dengan cara memperbaiki ruas jalan itu secara swadaya. Menurut warga, perbaikan akses jalan yang seharusnya kewenangan Pemkab Cirebon itu, sebagai bentuk kekesalan dan sindiran karena lambatnya respon DPUTR Kabupaten Cirebon
"Perbaikan terakhir kali yaitu tahun  2017 sampai tahun 2018. Padahal kami sudah mengajukan untuk dilakukan betonisasi kepada Pemda Cirebon. Namun sampai sekarang tidak ada respon," Kata Kuwu Karanganyar, M. Yakub, Minggu  8 Januari 2022.
Menurutnya, karena tidak ada respon serius itulah, akhirnya pihak desa dan warga sepakat memperbaiki secara swadaya. Penggalangan dananya sendiri, dibantu oleh pengusaha-pengusaha rongsok. Masalahnya, kalau dibiarkan terus menerus, warga sekitar merasakan dampak yang sangat luar biasa. 
"Disini banyak kecelakaan akibat jalan rusak. Akses ekonomi dan dampak banjir selama lima tahun ini kami rasakan juga.  
Warga disini juga banyak yang menjadi peternak telor bebek. Nah karena jalan rusak banyak telor yang pecah akibat guncangan," ungkapnya. 
Yakub kembali menyayangkan slow responnya Pemkab Cirebon. Padahal pihak desa dan warga sudah berupaya berkomunikasi. Namun, DPUTR menjawab dengan  berbagai alasan. Mulai dari minimnya anggaran recofusing,  hingga perbaikan yang tidak masuk skala prioritas. 
"Ini inisiatif masyarakat. Kita ucapkan terimakasih pada masyarakat dan bos rongsok yang akhirnya patungan untuk membeli urugan dan ditambal pengerjaan hari ini," tuturnya.
Yakub menambahkan, dalam perbaikan jalan swadaya, Pemdes mengerahkan mulai dari  RT, RW, dan warga setempat untuk turun ke jalan. Mereka gotong royong perbaiki jalan rusak di jalan Karya Bakti. Lebarnya empat meter dan mengerahkan puluhan truk urugan sirtu. 
"Posisi jalan kami lebih rendah daripada saluran air. Jadi kalau hujan ya otomatis banjir. Makanya kita lakukan pengurugan supaya tidak banjir. Kami berharap kepada Pemkab untuk melakukan betonisasi agar keawetan dan kekuatan jalan bisa lama," akunya. 
Sementara itu, Kabid Binamarga DPUTR Kabupaten Cirebon, Tomi Hendrawan membenarkan, rusaknya ruas jalan tersebut. Dalam data disebutkan, nama ruas jalan itu adalah Arjawinangun - Suranenggala. Namun pada tahun anggaran 2021 sudah ada betonisasi, dekat pager koya tapi belum maksimal. Tahun sekarang, sudah dianggarkan sebesar Rp5,6 Milyar. 
"Memang betul ruas jalan itu rusak. Tapi dua tahun lalu sudah kita beton sepanjang 215 meter. Jadi intinya, tahun sekarang jalan yang rusak berat pada ruas itu akan terselesaikan. Untuk panjangnya sendiri saat ini sedang kami review, " Tukas tomi lewat sambungan telepon WhatsApp. (maman suharman


Editor : Ahmad Sayuti