Menakar Kekuatan Ormas Dalam Vaksinasi Covid-19

peran aktif organisasi kemasyarakatan (Ormas) seperti dalam vaksinasi Covid-19 merupakan aktualisasi dari bela negara dalam versi kekinian.

Menakar Kekuatan Ormas Dalam Vaksinasi Covid-19

“Jika SOKSI bisa menyelenggarakan vaksinasi ini, saya beri bintang lima,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat memberikan sambutan pada hari kedua Musyarawah Daerah (Musda) XI Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Wilayah IX Jawa Barat di Bandung akhir pekan kemarin. Bintang lima yang dimaksud Emil, sapaan Ridwan Kamil, merujuk pada rating tertinggi untuk sebuah layanan atau aplikasi digital.

Tentu, iming-iming bintang lima dari pejabat publik dengan jutaan pengikut Instagram dan Facebook ini semata-mata gimik milenial. Lebih dari itu, Emil menilai peran aktif organisasi kemasyarakatan (Ormas) seperti dalam vaksinasi Covid-19 merupakan aktualisasi dari bela negara dalam versi kekinian.

“Dulu bela negara dilakukan dengan mengangkat senjata. Sekarang kita membela negara dengan melakukan vaksinasi Covid-19. Negara sedang membutuhkan semangat Anda untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19,” tandas Gubernur seraya meminta SOKSI Jawa Barat menjadi panitia vaksinasi massal yang diperuntukkan bagi masyarakat.

Baca Juga : Sikap Kami: Madu dan Racun Infrastruktur

Gubernur beralasan, pemerintah memiliki keterbatasan untuk melakukan vaksinasi. Jika membandingkan jumlah penduduk dengan fasilitas kesehatan, khususnya puskesmas, vaksinasi warga Jawa Barat diperkirakan baru akan tuntas dalam lima tahun ke depan. Merujuk pada Jawa Barat Dalam Angka 2021 yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS), per 2020 lalu Jawa Barat memiliki 1.094 puskesmas dan 1.675 puskesmas pembantu atau pustu.

Sebagai gambaran, capaian rata-rata vaksinasi Jawa Barat berkisar pada angka 22 ribu per hari (pikiran-rakyat.com, 9 Maret 2021). Kalau saja semua hari dalam setahun digunakan untuk vaksinasi, berarti hanya ada 8 juta warga Jawa Barat yang bisa divaksin. Padahal, menurut Sensus Penduduk (SP) 2020, Jawa Barat dihuni 48,27 juta jiwa. Praktis, Jawa Barat menjadi provinsi paling jumbo di Indonesia.

Berapa capaian ideal untuk mencapai target tuntas dalam satu tahun? Emil menghitung diperlukan peningkatan menjadi 150 ribu per hari agar Jabar bisa menuntaskan vaksinasi pada akhir tahun ini. Percepatan bisa ditempuh dengan cara menghimpun sebanyak-banyak potensi mitra penyelenggara vaksinasi. Salah satunya ormas. Inilah yang kemudian Emil meminta SOKSI Jawa Barat untuk menjadi penyelenggara vaksinasi.

Baca Juga : Sikap Kami: Kasus Djoko Tjandra, Ada Apa?

Mesin Vaksinasi

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto