Mendag Zulkifli Hasan Mengakui Kesulitan Hentikan Impor Pakaian dan Sepatu Bekas yang masuk ke Indonesia

Zulkifli Hasan mengakui kesulitan untuk menghentikan imporr pakaian dan sepatu bekasi dari luar negeri ke Indonesia

Mendag Zulkifli Hasan Mengakui Kesulitan Hentikan Impor Pakaian dan Sepatu Bekas yang masuk ke Indonesia
Mendag Zulkifli Hasan mengakui kesulitan untuk menghentikan imporr pakaian dan sepatu bekasi dari luar negeri ke Indonesia

INILAHKORAN,Soreang - Kementrian Perdagangan (Kemendag) mengakui kesulitan untuk menghentikan impor pakaian dan sepatu bekas yang masuk ke Indonesia. Banyaknya pintu masuk ke dalam negeri menjadi salah satu penyebabnya.

"Kita itu kan pintu masuknya banyak sekali. Tidak hanya di Jawa, ada Sumatera, Sulawesi dan lainnya. Oleh karena itu kita harus kerjasama dengan seluruh masyarakat, kalau ada informasi beritahu kami agar disita dan dimusnahkan," kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, usai menghadiri pelantikan Pengurus  Wilayah (PW) Sapma Pemuda Pancasila (PP) Jawa Barat di Gedung Budaya Sabilulungan di Soreang, Kabupaten Bandung, Minggu 12 Maret 2023.

Zulkifli mengakui, jika impor pakaian dan sepatu bekas ini merusak perekonomian dalam negeri. Khususnya para pelaku usaha kecil menengah (UMKM) yang terdampak gara-gara serbuan pakaian dan sepatu bekas. Tak hanya itu saja, pakaian dan sepatu bekas ini juga disinyalir membawa bibit penyakit berupa jamur kulit.

Baca Juga : Terungkap, Kapolri Beberkan Alasan Bharada E Masih Anggota Polri

"Aturannya sudah jelas kok, enggak boleh itu dilarang. Satgas juga sudah dibentuk bersama pihak keamanan, tapi tentu informasi dari masyarakat itu yang lebih penting," ujarnya.

Seperti diketahui, sejak lama Indonesia menjadi surga bagi perdagangan pakaian dan sepatu bekas impor dari luar negeri. Terutama impor dari negara Amerika dan negara-negara Eropa. Semenstinya, pakaian dan sepatu bekas dari negara-negara tersebut didaur ulang menjadi produk baru. Namun sayangnya, terjadi penyelewengan yang dilakukan oleh beberapa perusahaan importir dari luar negeri yang malah menjual kembali pakaian dan sepatu bekas itu ke Indonesia.

Hal ini pernah dibuktikan oleh media asing Reuters yang menyumbangkan 11 pasang sepatu kesebuah perusahaan pengumpul sepatu bekas untuk didaur ulang di Prancis. Namun sebelumnya, ke 11 sepatu tersebut telah dipasangi chp gps. Seharusnya, ke 11 sepatu itu berakhir di Singapura atau Malaysia untuk dihancurkan dan didaur ulang, namun ternyata berada di Indonesia serta diperjual belikan.(rd dani r nugraha).

Baca Juga : Pejabat Negara Harus Laporkan LHKPN, Kenapa? Berikut Penjelasannya


Editor : Ahmad Sayuti