Meski Menurun, Masyarakat Kota Bandung Diminta Waspada Kebakaran

Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung mencatat dalam kurun waktu Januari hingga Agustus terdapat 116 peristiwa kebakaran. 

Meski Menurun, Masyarakat Kota Bandung  Diminta  Waspada Kebakaran
Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Yusuf Hidayat di Balai Kota Bandung, Rabu 24 Agustus 2022./INILAH-Yogo Triastopo
INILAHKORAN, Bandung - Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung mencatat dalam kurun waktu Januari hingga Agustus terdapat 116 peristiwa kebakaran
"Kejadian ini harus menjadi bahan untuk Diskar PB menjaga kesiapsiagaan," kata Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Yusuf Hidayat di Balai Kota Bandung, Rabu 24 Agustus 2022.
Menurut Yusuf Hidayat, pada  2018 terdapat 195 kejadian. Lalu pada 2019 naik menjadi 272 kejadian. Kemudian pada 2020 terdapat 195 kejadian. Setelahnya, 2021 menurun 182 kejadian.
"Mungkin semasa pandemi, masyarakat jadi jarang keluar rumah. Sehingga potensi kebakaran masih bisa terkendali dengan baik. Tapi, kita tetap harus terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat," ucapnya. 
Terlebih pada cuaca saat ini, Yusuf mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membakar sampah secara sembarangan. Karena perilaku tersebut berpotensi menimbulkan bencana kebakaran
"Terjadi kebakaran banyaknya di pemukiman bangunan semi permanen. Karena penyebab kebakaran juga bervariatif, pembakaran sampah, korsleting, gas bocor, atau puntung rokok," ujar dia. 
Pihaknya pun berharap, kejadian kebakaran tidak menimbulkan korban jiwa. Tetap harus ada kesiapsiagaan, sehingga perlu secara masif memberikan sosialisasi bagi masyarakat.
Yusuf menambahkan, apabila dilihat dari jumlah penduduk dan luas wilayah. Jumlah armada pemadam kebakaran masih belum optimal dengan mobil pancar sebanyak 23 unit dan beberapa unit tambahan lainnya. 
"Idealnya standar pelayanan minimal sebanyak 480 orang. Sekarang jumlah pasukan kita ada 300-an orang itu sudah termasuk ASN dan non-ASN. Sedangkan untuk jumlah kendaraan harusnya ada 90-an unit," jelasnya. 
Selain itu, Yusuf juga menjelaskan langkah awal yang bisa dilakukan untuk mencegah kebakaran dini dengan menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) atau menggunakan handuk, karung, atau selimut basah.
Untuk para pemilik gedung juga harus melakukan proteksi gedung. Sprinkler dan hidran pun harus tersedia. Juga agar kunci portal disimpan di pos terdekat. 
"Karena pernah terjadi kebakaran kita sulit mengaksesnya karena portal digembok. Tinggi gapura pun perlu diperhatikan. Minimal tingginya 4 meter agar mobil damkar bisa masuk," tandas dia. *** (Yogo Triastopo)***


Editor : JakaPermana