PAD Kab Bandung meningkat dari Rp 962 Miliar menjadi Rp 1,273 Triliun pada 2022

Pajak merupakan instrumen penting dalam keuangan negara. Yakni berfungsi sebagai sumber penerimaan negara yang berfungsi untuk membiayai negara untuk kemakmuran rakyatnya.

PAD Kab Bandung meningkat dari Rp 962 Miliar menjadi Rp 1,273 Triliun pada 2022
Pajak merupakan instrumen penting dalam keuangan negara. Yakni berfungsi sebagai sumber penerimaan negara yang berfungsi untuk membiayai negara untuk kemakmuran rakyatnya.

INILAHKORAN,Soreang- Pajak merupakan instrumen penting dalam keuangan negara. Yakni berfungsi sebagai sumber penerimaan negara yang berfungsi untuk membiayai negara untuk kemakmuran rakyatnya.

Hal ini disampaikan Bupati Bandung, Dadang Supriatna saat menjadi narasumber Sosialisasi SOP Penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) PBB 2, di Hotel Sunshine Soreang, Rabu 14 Maret 2023 lalu.

“Ini tercermin dalam APBD Kabupaten Bandung dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat, bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Dadang.

Baca Juga : Pasien COVID-19 Terus Menurun Drastis, Dinkes KBB Kurangi Kapasitas Bed di Tiga RSUD 

Dikatakan Dadang, Kabupaten Bandung salah satu daerah yang memliki potensi cukup besar dalam pendapatan pajak. Namun,  pelaksanaan pengelolaan pajak di Kabupaten Bandung masih perlu ditingkatkan. Kata dia, hal ini selain dari tingkat pemahaman tentang pentingnya membayar pajak perlu ditingkatkan, sehingga berpengaruh kepada tingkat kepatuhan membayar pajak.

"Saya ucapkan teima kasih pada semua para kadus. Peran kadus dan kolektor se Kabupaten Bandung pendapatan aset Kabupaten Bandung jadi meningkat,” ujarnya.

Dadang menjelaskan, jika dihitung dan dibandingkan dengan sebelumnya, saat ia baru dilantik pada pada 26 April 2021 saat tengah Pandemi, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung minus 1,87 persen. Aset daerah dalam posisi Rp 960 miliar saat itu, tetapi Desember 2022 laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung meningkat menjadi 5,65 persen, dan pendapatan asli daerah yang asalnya Rp 962 miliar pada tahun 2022 meningkat menjadi Rp 1,273 triliun.

Baca Juga : Sempat Terkena Sayatan Sajam, Warga Bandung Ini Selamat dari Aksi Gerombolan Bermotor

“Ada peningkatan  sangat signifikan. tentunya ada peran dari para kolektor yang tercatat awal maret sudah terealisasi sekitar Rp 91 miliar . ini hasil kerja semuanya,” ujarnya.

Halaman :


Editor : JakaPermana